CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi yang juga dokter bedah plastik, Tompi mengunggah foto yang bikin merinding di akun Instagramnya. Tompi yang biasanya memposting karya fotografi, kali ini mengunggah video yang menunjukkan pengangkatan benang yang ditanam di hidung yang membuat ngeri.
Tanam benang atau thread lift dan suntik filler merupakan teknik perawatan kecantikan yang sedang populer saat ini. Sebagian orang, terutama perempuan, menjalani metode tanam benang dan filler supaya wajah terlihat kencang dan kenyal. Beberapa bagian wajah yang biasanya ditanam benang atau filler adalah hidung agar tampak mancung, dagu supaya lebih lancip, dan pipi agar naik.
Menurut Tompi, metode tanam benang dan filler kerap berujung masalah. "DON'T DO THIS TO UR NOSE! Hidung yang terlanjur di-filler super banyak dan dibenang enggak karuan justru membuat bentuk hidung semakin besar melebar. Plis don't! Penggunaaan benang dan filler untuk memancungkan hidung sering kali justru berujung masalah," tulis Tompi, Rabu 21 Februari 2018.
Tompi juga meminta masyarakat tidak termakan iklan dan promo filler ataupun tanam benang di hidung. Meski iklan tersebut memperlihatkan wajah artis terkenal sekalipun. "Idealnya untuk meninggikan hidung, modifikasinya dilakukan pada struktur tulang bukan jaringan lunak. Silakan berkonsultasi dengan dokter bedah plastik terdekat," ucap Tompi.
Di unggahan lain, Tompi menyarankan jika ingin meninggikan hidung atau memperbaiki bentuknya sebaiknya menggunakan alternatif lain, yakni dengan menyusun ulang posisi tulang atau dengan menambah tulang rawan.
Jika Tompi sedang menangani pasien korban filler dan tanam benang, ada seorang dokter yang menyatakan kapok melakukan metode perawatan kecantikan itu. Direktur Pelayanan Medis dari Klinik Bamed Skin Care, Adhimukti T. Sampurna mengatakan pada prinsipnya tanam benang merupakan teknik untuk membuat kulit tampak kencang.
Sesuai dengan namanya, dalam mengerjakan thread lift, dokter akan menanamkan benang dengan cara menjahit bagian wajah atau tubuh yang ingin dibuat menarik. “Saya pernah mengerjakan thread lift dan kapok,” kata Adhimukti dalam seminar Implementasi Combination Rejuvenation Treatment (CRT) di Jakarta, Selasa 6 Desember 2016.
Untuk membuat hidung terlihat mancung, Adhimukti menjelaskan, tak cukup satu helai benang untuk menaikkan hidung. “Apakah butuh empat benang atau selusin? Tidak. Kalau mau hidungnya tinggi sekali, terkadang bisa menanam sampai 50 helai benang,” katanya. Jadi, Adhimukti melanjutkan, thread lift menjadikan benang sebagai tonggak atau cagak dari kontur wajah.
Ilustrasi Thread lift/ tanam benang. Shutterstock
Selain tekniknya, yang perlu diperhatikan dalam tanam benang adalah bagaimana reaksi kulit. Setelah menjalani thread lift, pasien biasanya mengalami bengkak selama dua hari, seminggu, atau bahkan satu bulan. “Ini merupakan reaksi kulit karena ada benda asing yang ditanam,” katanya.
Benang yang dipakai, menurut dia, sejatinya aman karena merupakan benang yang biasa digunakan untuk operasi dan dapat diserap oleh kulit. Perbedaannya, Adhimukti menjelaskan, jahitan pada operasi relatif lebih sedikit ketimbang thread lift. “Kalau operasi, benang dipakai untuk menyatukan dua jaringan kulit yang tersayat, sedangkan di thread lift sejumlah benang dimasukkan pada area tertentu,” ujarnya.
Yang dikhawatirkan kalau terjadi reaksi kulit yang tidak diinginkan, misalnya muncul bisul kecil-kecil di area jahitan, luka seperti koreng, sampai terjadi pengapuran atau fibrosis. “Hasil thread lift memang dramatis dan instan, tapi dari sisi keamanannya perlu dipertimbangkan,” katanya. Sebab, Adhimukti melanjutkan, sejauh ini belum ada regulasi atau penelitian yang mendukung apakah tanam benang ini aman atau tidak.
Pernyataan senada disampaikan dokter spesialis kulit, Conny Melly Rosdiana. Menurut dia, dari luar memang pasien yang telah menjalani tanam benang tampak cantik, berkulit kecang dengan kontur wajah yang bagus. “Tapi di dalam, terjadi reaksi kulit terhadap benang dan membentuk perubahan,” ujarnya.