CANTIKA.COM, Jakarta - Berhubungan seks seharusnya memberi kesenangan. Bukannya mendatangkan rasa nyeri atau menimbulkan cedera. Tapi memang kadang tak bisa dihindarkan ada saja kasus karena urusan ranjang.
Meski tak ada satu pun pasien yang mengaku mengalami nyeri saat hubungan seks". “Mereka umumnya masuk ke UGD dan hanya menyatakan ia jatuh,” kata Donnica Moore, MD, ginekolog di New Jersey, Amerika Serikat.
Ia menyebutkan jatuh saat bermesraan bukan satu-satunya cedera atau sakit yang diderita oleh pasangan yang tengah berhubungan intim. Masih ada beberapa gangguan lain yang akhirnya membawa mereka ke ruang konsultasi dokter.
1. Luka pada vagina
Kehadiran luka pada kelamin perempuan ini bisa menyebabkan rasa nyeri, pendarahan bahkan juga infeksi. Biasanya luka tersebut terjadi di kulit kelamin yang sensitif karena tidak mendapat pelumas yang memadai. Alat kelamin tidak menjadi elastis itu dan akhir terluka.
Biasanya cedera kecil ini sembuh sendiri dalam beberapa jam kemudian. Paling lama biasanya dua hari. Bila pendarahan tak juga berhenti setelah dua hari, segera konsultasi ke dokter.
Debby Herbenick, Ph.D, penulis Sex Made Easy menyebutkan sebaiknya memang sebelum berhubungan intim pastikan pelumas perempuan memadai. “Selain itu bisa juga melakukannya pertama-tama perlahan-lahan terlebih dulu,” ia menambahkan seperti dikutip dari womenshealthmag.com.
2. Frekuensi Nyeri Lebih tinggi
Saat terjadi luka pada alat kelamin tersebut, maka selanjutnya perempuan mempunyai peluang lebih tinggi lagi merasa nyeri saat berhubungan seks. Karena biasanya akan hilang dengan sendirinya, beberapa jam setelah berhubungan intim, Anda tidak perlu mencari cara untuk mengatasinya.
Paling bila rasa nyerinya terlalu dalam, Anda bisa menelan pereda nyeri sejenis ibuprofen. Atau yang sederhana membasuhnya dengan air hangat.
Dr Moore juga meminta yang bersangkutan mengevaluasi diri. "Apakah saat berhubungan, ia bersikap terlalu agresif atau kasar? Apakah pasangan selalu terburu-buru sehingga perempuan tidak mendapatkan pelumas yang memadai,” ia menambahkan seperti dicuplik dari health.com.
Baca: Pentingnya Foreplay Saat Berhubungan Seks
3. Penis bengkok
Penis tak bertulang jadi tidak mungkin patah. Yang ada penis ketika mengalami ereksi bengkok dan membuat pembuluh darah pecah.
Bila hal ini terjadi Dr Moore menyarankan untuk memberi es batu. Lantas dibawa ke dokter karena masalah ini harus ditangani dengan pembedahan untuk mengatasi jaringan yang rusak.
Kasus pada kelamin pria ini tergolong jarang. Dalam studi kecil, terungkap kasus serupa ini biasanya terjadi manakala perempuan berada di posisi atas.
Baca: Beberapa Alasan Kenapa Orang Enggan Berhubungan Seks
Ilustrasi sakit pinggang/pinggul. cronicadeiasi.ro
4. Kram otot
Berhubungan seks adalah aktivitas fisik sehingga gangguan seperti cedera atau kram mungkin sekali terjadi. Untuk mengatasinya, Dr Moore hanya menyarankan untuk jalan kaki kelililing, kemudian melakukan pelemasan otot-otot, dan menelan pereda nyeri.
Mungkin perlu beberapa jam hingga kram hilang. Untuk menghindari terjadi cedera, ia menyarankan untuk berganti posisi saat berhubungan intim beberapa kali. Sehingga tubuh tidak dalam satu posisi dalam waktu lama dan otot tidak ada yang kram.