CANTIKA.COM, Jakarta - Pi Day diperingati setiap 14 Maret. Salah satu jenis pie yang populer adalah pie apel yang berasal dari Amerika Serikat. Namun jauh sebelum pie apel naik daun dan menjadi menu andalan di sebuah restoran cepat saji, kue pie sudah dikenal sejak abad ke-12.
Artikel terkait:
Merayakan Pi Day dengan Pie Lokal
Yang pertama kali memperkenalkan pie adalah orang Yunani. Mereka membuat kue pie sebagai 'pembungkus' bahan makanan pokok, seperti daging, supaya awet dan segar meski dimasak berulang kali. Lambat laun, orang Romawi mempelajari pembuatan kue pie ini dan mulai saat itu makanan tersebut semakin dikenal.
Awalnya, kue pie terbuat dari kulit pastry yang keras dan padat. Bahan utama pastry kue pie ini adalah tepung terigu, suet atau lemak daging sapi, dan telur. Dari resep kue pie Yunani, orang Romawi memodifikasinya dengan memberi keju kambing dan madu.
Mengutip laman Pie Council, kue pie kian terkenal hingga ke daratan Inggris. Mengutip kamus Oxford, kata pie mulai dikenal pada abad ke-14. Tepatnya di tahun 1390, kata kue pie muncul di buku kumpulan resep Raja Richard II dari Inggris. Sebelum itu, hidangan sejenis pie juga muncul di Inggris pada awal abad ke-12 dengan sebutan "coffyn".
Baca Juga:
Ilustrasi pasta pie. REUTERS
Awalnya, kue pie masuk dalam hidangan utama dan biasanya berisi daging, baik daging sapi atau kambing. Akibat perkembangan dunia kuliner dan resep roti, isian kue pie mulai beragam. Ratu Elizabeth I misalnya, pernah membuat kue pie dengan isian selai buah ceri dan hingga kini menjadi salah satu menu wajib dalam hidangan kerajaan.
Setelah populer di Inggris, kue pie kemudian dikenal di Amerika. Pada tahun 1940-an, terdapat buku resep khusus kue pie dan di dalamnya berisi 65 jenis kue pie beserta cara membuatnya. Sekarang kue pie menjadi hidangan penutup dalam jamuan makan di Amerika. Dan lagi-lagi, pie apel masih menjadi favorit.
ANDRA PRABASARI