CANTIKA.COM, Jakarta - Jerawat tak hanya problem remaja. Ada juga orang dewasa hingga usia 50 tahunan masih berkutat dengan benjolan kecil itu di wajahnya. Sudah berbagai perawatan dilakoni, tetap saja jerawat susah diusir.
Ternyata jerawat tak selalu identik dengan usia remaja. Hanya mitos yang menyebutkan jerawat hanya problem anak muda.
Berikut beberapa fakta tentang jerawat pada orang dewasa.
1. Wanita berjerawat hingga usia paruh baya
Survei terhadap 1.000 orang tua yang dilansir di Journal of the American Academy of Dermatology menemukan 50 persen wanita berusia 20-29 tahun, 35 persen wanita berusia 30-39 tahun, dan 26 persen dalam usia 40-49 tahun mempunyai masalah dengan jerawat.
2. Pemicu jerawat wanita dewasa adalah hormon
“Estrogen meningkat kala remaja, demikian juga saat peri-menopause,” kata Dr Mona Gohara dari Yale School of Medicine, Connecticut, Amerika Serikat. Ia menambahkan hormon menaikkan produksi minyak, yang menyebabkan peradangan dan munculnya jerawat.
Baca: Atasi Jerawat dengan Produk yang Mengandung Belerang
3. Lebih banyak wanita dewasa berjerawat ketimbang pria dewasa
Di masa remaja, jerawat itu tidak diskriminatif, anak perempuan dan laki-laki sama-sama diserang. Tapi setelah dewasa, kecenderungan jerawat lebih banyak menyerang wanita. Hal ini disebabkan oleh faktor hormonal.
Tak hanya saat haid pertama datang, hormon memicu kehadiran jerawat. Ketika masa menopause dan peri-menopause, ada perubahan hormon, dan jerawat pun kembali datang.
Baca: Perhatikan 5 Masalah Kulit yang Mirip Jerawat
4. Selain jerawat, ada rosacea
Di wajah perempuan dewasa kerap muncul juga bintik-bintik yang mirip jerawat, cenderung kemerahan. Namun sebenarnya bukan jerawat tapi rosacea, yakni sebuah problem pada kulit yang berbeda lagi.
5. Postpartum-acne
Jerawat juga pada beberapa orang bisa muncul setelah melahirkan. Biasanya ketika hamil, memang terjadi perubahan kulit dan setelah melahirkan muncul lah jerawat. Dikenal sebagai postpartum-acne.
verywell | health