CANTIKA.COM, Jakarta - Istri Opick meninggal pada Minggu, 18 Maret 2018. Istri penyanyi Aunur Rofiq Lil Firdaus atau Opick, Wulan Mayasari meninggal setelah dua bulan lalu mengalami keguguran saat kandungannya berusia delapan bulan. Sejak itu, kondisi kesehatan Wulan terus menurun.
Baca juga:
3 Fakta tentang Gangguan Psikologis setelah Keguguran
Istri Opick Meninggal Usai Keguguran, Waspada Janin Belum Bersih
Keguguran merupakan ketakutan terbesar bagi ibu hamil. Pengalaman pahit ketika keguguran membuat ibu mengalami goncangan psikologis dan gangguan fisik. Kesedihan dan frustrasi karena kehilangan anak serta kondisi rahim yang harus benar-benar dibersihkan dari jaringan janin bisa membawa efek yang traumatik.
Sebab itu, ibu perlu tahu apa saja faktor penyebab keguguran. Berikut ini penjelasan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Taufik Jamaan.
1. Kesiapan rahim
Faktor pertama yang biasanya menyebabkan keguguran adalah kesiapan rahim. "Rahim yang belum siap, endometrium atau dinding rahimnya tidak baik untuk terjadi implantasi atau janin untuk menempel. Jadi dokter harus siapkan dinding rahim yang benar-benar bagus sebelum terjadinya kehamilan agar tidak lagi terjadi keguguran," ujarnya.
2. Faktor genetik
Untuk menangani faktor genetik, dokter harus menyiapkan sel yang baik untuk mendapatkan konsepsi yang baik pula. "Artinya, dokter harus menyiapkan sel telur si ibu yang baik dan sel sperma yang sama baik untuk bisa mendapatkan konsepsi," kata Taufik.
Artikel terkait:
Istri Opick Meninggal Paska Keguguran, Pahami Fisik dan Mentalnya
3. Faktor lingkungan
Banyak ibu hamil yang tetap beraktivitas sehingga menyebabkan kontraksi sebelum waktunya. Itu sebabnya ada anjuran kepada ibu hamil untuk beristirahat, terlebih bagi mereka yang memang punya sejarah keguguran. "Bisa sampai bed rest atau istirahat total karena jika dibiarkan terus beraktivitas kontraksi bisa terjadi lagi dan akhirnya keguguran," kata Taufik.
4. Faktor kelainan
Faktor yang juga dapat menjadi penyebab keguguran adalah kelainan darah. "Misalnya ada masalah darah terlalu kental, kurang gizi, sehingga aliran makanan ke bayi kurang," papar Taufik.