CANTIKA.COM, Jakarta - Para desainer menerjemahkan keindahan Candi Borobudur, Jawa Tengah, dalam karya mereka di Indonesia Fashion Week atau IFW 2018. Sebagai bagian dari tema besar IFW 2018, yakni Cultural Identity, mereka menampilkan aneka busana dan aksesoris yang terinspirasi dari candi bersejarah ini.
Artikel terkait IFW 2018:
Polah Susi Pudjiastuti di IFW 2018: Ngobrol dan Lupa Balik Kanan
Sembilan desainer, yakni Misan Kopaka, Milo’s, Kursien Karzai, Denny Djoewardi, Sugeng Waskito, Yone Yone, Musa Widyatmodjo, Harry Ibrahim, dan Chossy Latu, membawa keunikan dan interpretasi masing-masing untuk tema ini. Dalam fashion show bertajuk "Magnificent Borobudur", masing-masing perancang menampilkan 14 busana di koleksi mereka dengan cara yang unik.
Magnificent Borobudur, di Indonesia Fashion Week 2018, dengan desainer Misan Kopaka, Milo’s, Kursien Karzai, Denny Djoewardi, Sugeng Waskito, Yone Yone, Musa Widyatmodjo, Harry Ibrahim, Chossy Latu, di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis 29 Maret 2018 (Tempo/Astari P Sarosa)
"Sembilan desainer ini terdiri dari yang masih muda sampai senior, dan mereka berasal dari daerah sampai ibu kota," ujar Musa Widyatmodjo di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis 29 Maret 2018. Musa Widyatmodjo misalnya, menampilkan koleksi dengan tema "Senja". Inspirasi senja yang indah di Candi Borobudur tergambar pada koleksinya dan ditampilkan dalam bentuk siluet stupa.
Magnificent Borobudur, di Indonesia Fashion Week 2018, Koleksi Musa Widyatmodjo di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis 29 Maret 2018. TEMPO | Astari P Sarosa
Adapun desainer Denny Djoewardi dan Sugeng Waskito menampilkan inspirasi Candi Borobudur bukan hanya melalui pakaian, melainkan juga aksesoris kepala yang digunakan para model. Denny Djoewardi yang membawa tema "Java Heritage" menampilkan topi berbentuk candi yang dikenakan oleh para model.
Magnificent Borobudur, di Indonesia Fashion Week 2018, Koleksi Denny Djoewardi di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis 29 Maret 2018 (Tempo/Astari P Sarosa)
Topi tersebut menjadi kombinasi sempurna untuk batik motif poleng dan slarak dengan warna dominan hitam, coklat, dan krem. Sedangkan aksesoris kepala pada koleksi Sugeng Waskito terlihat seperti mahkota, dengan gambar candi. Gambar tersebut juga terlihat di gaun warna-warni dalam koleksinya.
Baca juga: Nuansa Tanah Batak di Indonesia Fashion Week 2018
Berbagai jenis batik juga ditampilkan dengan desain yang menarik. Chossy Latu menggunakan batik Iwan Tirta untuk koleksi dengan gaya business casual yang elegan dan klasik. Sedangkan Kursien Karzai menampilkan batik pada busana modest, yang cocok untuk gaya kasual perempuan muslim.
Magnificent Borobudur, di Indonesia Fashion Week 2018, Koleksi Musa Widyatmodjo di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis 29 Maret 2018. TEMPO | Astari P Sarosa
Setiap desainer memiliki cara masing-masing untuk menunjukkan keindahan Candi Borobudur, walaupun pada beberapa koleksi tidak terlihat secara langsung hubungan desain mereka dengan tempat bersejarah ini.
ASTARI P. SAROSA