CANTIKA.COM, Jakarta - Perancang busana Ferry Sunarto memperkenalkan karyanya untuk generasi milenial. Di tangan desainer yang populer dengan rancangan kebaya ini, batik yang digunakan oleh mereka yang berusia 35 sampai 55 tahun jadi cocok dengan selera mereka yang berumur 25 sampai 35 tahun.
Baca juga:
Mencuci Batik, Ikuti Tips dari Desainer Barli Asmara
Ketahui 5 Makna Batik yang Populer untuk Generasi Milenial
Dalam peragaan busana bertajuk The Zora 'Beauty Of Balance' yang berlangsung di Patio Venue & Dining, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis, 24 April 2018, Ferry Sunarto menghadirkan "Fersoen by Ferry Sunarto" yang menyuguhkan koleksi batik dengan sentuhan unik buat generasi milenial. "Dalam koleksi ini kami menampilkan sesuatu yang kekinian," kata Ferry Sunarto.
Koleksi Series 'Fersoen by Ferry Sunarto' (RTW SPRING 2018), dengan tema The Zora 'Beauty Of Balance' di Patio Venue & Dining, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis, 26 April 2018. TEMPO/Yatti Febri Ningsih
Dia menyelipkan ide 'culture mind' kemudian memadukannya dengan sentuhan budaya Jepang. Ferry Sunarto memilih kombinasi dari Jepang karena Jepang adalah salah satu negara maju yang tidak hanya mencintai budaya negerinya, namun juga suka terhadap batik yang merupakan kebanggan Indonesia. "Saya membuat busana batik dengan gaya kimono," kata dia.
Baca Juga:
Koleksi Series 'Fersoen by Ferry Sunarto' (RTW SPRING 2018), dengan tema The Zora 'Beauty Of Balance' di Patio Venue & Dining, Kebayoran Baru, Jakarta, 26 April 2018. TEMPO/Yatti Febri Ningsih
Ferry Sunarto memilih kain batik dari Solo sebagai bahan dasar rancangannya. Untuk memberikan nuansa berbeda, dia juga memakai bahan sutra pada beberapa busana resmi dari total 20 pakaian yang dibuat. Supaya baju batik itu sesuai dengan selera generasi milenial, Ferry Sunarto menerapkan teknik cutting atau pemotongan yang unik.
Artikel lainnya:
Kebaya Gaun Tunangan Raditya Dika yang Unik dan Elegan
Koleksi Series 'Fersoen by Ferry Sunarto' (RTW SPRING 2018), dengan tema The Zora 'Beauty Of Balance' di Patio Venue & Dining, Kebayoran Baru, Jakarta, 26 April 2018. TEMPO/Yatti Febri Ningsih
"Anak milenial sekarang hidup tanpa batas. Jadi jangan dibatasi garis-garisnya," ucap Ferry Sunarto. "Cuttingnya juga dibuat unik dengan bagian kanan dan kiri berbeda. Mesti pandai-pandai memadukan bahan dengan ide dan cutting yang sesuai."
YATTI FEBRI NINGSIH