CANTIKA.COM, Jakarta - Waktu buka puasa tinggal beberapa saat lagi. Mungkin kamu sudah memikirkan buka puasa dengan segelas es teh manis, semangkuk es buah yang dingin dan segar, pisang goreng, kue-kue kecil, dan kurma tentunya sebagai sunah.
Baca juga:
Zaskia Adya Mecca Putuskan Tak Puasa Ramadan, Netizen Bereaksi
Mau Puasa Ramadan tapi Masih Ragu Sudah Bersih Haid atau Belum
Bisa dipahami, puasa di bulan Ramadan membuat waktu makan berkurang sehingga hanya bersantap saat sahur dan buka puasa. Kondisi ini terkadang membuat banyak orang berpikir saat buka puasa adalah waktunya menggabungkan porsi makan siang dan makan malam.
Head of Medical Affairs, Johnson & Johnson Indonesia, dokter Rospita Dian mengatakan makan berlebihan saat buka puasa berbahaya untuk pencernaan. "Puasa bukan berarti makan berlebih. Makan harus tetap seimbang, ada karbohidrat, protein, serat, vitamin, mineral dan terutama cairan," kata Rospita.
Ilustrasi hidangan ramadan atau puasa. shutterstock.com
Bukan hanya saat puasa, menurut dia, makan berlebihan merupakan salah satu faktor yang bisa membuat saluran pencernaan tidak nyaman. "Contohnya, perut terasa begah, asam lambung naik, dan perih di ulu hati," ucap dia. Kondisi ini disebabkan otot di antara lambung dan kerongkongan tidak berjalan sesuai fungsinya.
"Saat makan terlalu banyak, lambung akan mengalami distensi atau penuh," kata Rospita. Saat lambung penuh, otot di antara lambung dan kerongkongan mungkin tidak bisa menutup secara sempurna. Akibatnya, fungsi yang seharusnya mencegah asam lambung tidak naik ke kerongkongan menjadi berkurang, dan membuat asam lambung yang awalnya di lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala-gejala seperti perih di ulu hati atau begah.