CANTIKA.COM, Jakarta - Kim Kardashian menuai kontroversi seusai melakukan promosi permen lolipop untuk diet. Melalui Instagram, ibu tiga anak ini menampilkan foto promosi permen lolipop penekan nafsu makan dari Flat Tummy Co. "Permen ini seperti bukan sungguhan," tulis Kim Kardashian sebagai keterangan foto yang kini sudah dihapus.
Baca juga:
Taylor Swift Ubah 'Ular' Kim Kardashian Jadi Kekuatan
Hari Ibu, Kim Kardashian: Saat Mereka Semua Menangis, Luar Biasa
Mengutip Vogue, permen lolipop yang dipromosikan Kim Kardashian seolah mengajak masyarakat makan permen untuk mengurangi nafsu makan. Permen diet yang ditawarkan terdiri dari rasa anggur, semangka, apel, dan blueberry dan mengandung satiereal, ekstrak tumbuhan yang konon dapat mengendalikan nafsu makan.
Satiereal termasuk bahan yang lazim digunakan dan dianggap aman untuk mengurangi nafsu makan. Namun metode menekan nafsu makan merupakan strategi diet jangka pendek yang justru berdampak buruk di kemudian hari. Sebab, jika sudah mencapai bobot yang ditentukan, nafsu makan orang tersebut justru bisa tak terkendali, dan ujung-ujungnya berat badan kembali melonjak.
Ilustrasi diet. livescience.com
Baca Juga:
Ahli gizi yang berbasis di Manhattan, Amerika Serikat, Maria Marlowe, menyayangkan cara Kim Kardashian dalam mempromosikan permen diet tersebut. Menurut dia, metode diet yang tepat bukan dengan cara menekan nafsu makan yang bisa memicu gangguan makan, seperti anoreksia.
Artikel lainnya:
Kim Kardashian Pamer Foto Jepretan Anak, Kok Posenya Begini?
Repotnya Kim Kardashian dengan 3 Balita, Perjuangan Foto Bareng
"Kim adalah influencer yang luar biasa dan banyak perempuan muda yang mengikuti dia," ucap Maria Marlowe. Kim Kardashian, menurut dia, telah menyampaikan pesan yang keliru dengan mempromosikan lolipop diet ini. "Seolah-olah lapar itu buruk dan cara supaya bentuk tubuhmu ideal adalah dengan makan permen itu," ucap Maria Marlowe.
Diet yang sehat, Maria Marlowe melanjutkan, tentu tidak dilakukan hanya dengan makan permen. Terapkan pola makan dengan gizi seimbang seraya berolahraga, itulah kuncinya. "Fokuslah pada pembentukan pola makan sehat untuk jangka panjang dan jangan ragu berkonsultasi dengan ahlinya," kata dia.
ASTARI PINASTHIKA SAROSA