CANTIKA.COM, Jakarta - Lembur kadang tak terhindarkan. Ketika pekerjaan masih menumpuk sedangkan tenggat kian dekat, bekerja lembur menjadi jawaban yang harus diambil agar tugas segera tuntas. Namun buat perempuan, sebaiknya jangan pernah lembur atau bekerja lebih dari 45 jam sepekan karena akan berisiko terkena diabetes. Begitu hasil penelitian yang diterbitkan sebuah jurnal bertajuk The British Medical Journal Diabetes Research and Care Monday.
Baca juga:
Jadi Pekerja Multitasking, Efektif atau Tidak?
Riset tersebut meneliti 7.000 laki-laki dan perempuan usia 35 sampai 74 tahun dengan durasi jam kerja yang berbeda setiap minggunya. Hasil penelitian itu menunjukkan 1 dari 10 orang menderita diabetes. Sebagian besar yang terkena diabetes adalah partisipan laki-laki, telah berusia lanjut, dan mengalami obesitas.
Namun ada satu fakta lain dari penelitian tersebut. Kendati ditemukan perempuan menjadi responden yang paling sedikit mengidap diabetes, mereka yang bekerja lebih dari 45 jam seminggu alias bekerja lembur memiliki risiko 62 persen lebih tinggi terkena diabetes dibanding perempuan yang tidak lembur.
Kepala penelitian Doktor Mahee Gilbert-Ouimet menjelaskan, laki-laki yang bekerja lembur memiliki angka peningkatan risiko diabetes yang lebih rendah dari wanita. Musababnya, laki-laki hanya bekerja di tempat kerja dan biasanya tidak melakukan apa-apa di rumah. Sedangkan perempuan, setelah bkeerja lembur, dia masih harus melakukan banyak tugas ketika sampai di rumah.
Baca Juga:
Ilustrasi diabetes. Shutterstock.com
Artikel lainnya:
Memahami Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2, Gejala, dan Penyebabnya
"Wanita pekerja rata-rata harus mengurus keperluan rumah tangga dan tugas lainnya setelah bekerja lembur. Inilah yang membedakan efek dari pria dan wanita yang bekerja lembur," kata Mahee. "Kadar hormon stres yang berbeda pada perempuan dan laki-laki mempengaruhi kontrol gula darah."
Mahee menyarankan setiap orang menjalankan pola hidup sehat, di antaranya cukup istirahat, tidak merokok, pola makan sehat dan seimbang, serta rajin berolahraga. Dengan begitu, tubuh tetap dalam kondisi prima meski pekerjaan memaksa berlama-lama di kantor.