CANTIKA.COM, Jakarta - Sakit kepala merupakan tanda kebiasaan makan yang tidak sehat. Ada banyak jenis sakit kepala di antaranya sakit kepala klaster, sakit kepala tegang, sakit kepala migrain, sakit kepala sinus dan sakit kepala lapar. Sakit kepala lapar adalah salah satu jenis sakit kepala yang terjadi bukan karena kekurangan makanan tapi, apa yang terjadi pada tubuh karena kurangnya makanan.
Melansir laman Boldsky, ketika tubuh tidak mendapatkan makanan cukup karena tidak makan dengan benar, kadar glukosa Anda turun sangat rendah. Akibatnya, terjadi penumpukan ketegangan otot dan pelebaran pembuluh darah. Jika Anda kelaparan atau tidak makan selama berjam-jam, tubuh akan menemukan nutrisi yang cukup.
Baca Juga:
Baca juga:
Sakit Kepala Sebelah Belum Tentu Migrain, Ketahui Bedanya
Migrain Sampai Dirujuk ke Psikiater, Cek Dulu Apa Masalahnya
Gejala lain yang mungkin dari sakit kepala karena lapar adalah gula darah rendah dan ketegangan otot. Ini menyebabkan otot Anda menegang sehingga memicu sakit pada kepala. Selain itu, tidak makan tepat waktu, atau menunda makan ini juga bisa memicu penurunan kadar gula darah Anda. Ketika ini terjadi, tubuh akan melepaskan hormon untuk melawan kadar glukosa yang rendah, yang dapat memicu sakit kepala.
Tanda sakit kepala karena lapar ini, antara lain rasa sakit atau tekanan di kedua sisi kepala, rasa sakit yang berasal dari bagian belakang kepala Anda, adanya kaku di dahi, nyeri di pelipis, bahu tegang dan lainnya. Gejala untuk sakit kepala serupa juga bisa disertai dengan berkeringat, kelemahan, kebingungan, kelelahan, pusing dan gemetar.
Baca Juga:
Baca juga:
Sakit Kepala dan Flu Tak Kunjung Reda, Hentikan Kebiasaan Ini
Migrain Punya 4 Level, Gejalanya Kerap Terabaikan
Anda dapat menghindari jenis sakit kepala ini dengan memantau asupan makanan dengan tidak mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang besar sekaligus. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan jumlah protein dalam makanan Anda. Protein secara efisien akan menangani sakit kepala karena kelaparan dan bahkan masalah seperti kecemasan, stres, dan ketegangan.
Namun sayangnya, secara medis belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini secara instan. Jadi, pastikan untuk menerima nutrisi yang tepat, lebih sedikit stres dan istirahat yang cukup.
YATTI FEBRI NINGSIH