CANTIKA.COM, Jakarta - Bayi yang baru selesai mandi biasanya ditaburi bedak dengan tujuan menjaga kulitnya tetap kering dan halus. Namun kebiasaan ini sebaiknya dikurangi.
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin Matahari Arsy, bedak tabur rentan terhirup oleh anak. Akibatnya, anak mengalami granuloma.
Baca juga:
Manfaat Lain Bedak Tabur Selain untuk Makeup
2 Kunci Rahasia Supaya Foundation dan Bedak Tahan Lama
Full Makeup Vs Effortless Beauty, Kuncinya Ada di Sini
Temukan Keberuntungan dalam Bedak Tabur No Sebum Lucky Edition
Granuloma adalah respons dari sistem kekebalan tubuh manusia kala ada benda asing yang masuk ke dalam kulit. Akibatnya akan timbul sel-sel radang karena dianggap sebagai benda asing.
"Anak belum bisa mengelak dan refleks batuk (mengeluarkan benda asing) belum baik, jadi ketika serbuk bedak terhirup, anak belum bisa apa-apa," papar Matahari.
Serbuk yang masuk ke dalam paru-paru akan membentuk granuloma. Efek jangka panjangnya, anak bisa mengalami gangguan pernapasan. Karena itulah tidak dianjurkan menggunakan bedak tabur secara rutin pada anak.
Ilustrasi bedak tabur. Safa.ps
"Gunakan hanya bila perlu saja, tidak perlu secara rutin kecuali untuk bedak gatal, misalnya, ketika anak keringatan cenderung muncul keringat buntet, bedak boleh dipakai," imbuhnya.
Matahari mengingatkan jika anak berkeringat, cukup ganti pakaian mereka dan keringkan. "Kalau masih bisa diatasi dengan cara itu, penggunaan bedak tidak perlu," sambungnya.
Ketika mengoleskan bedak pada anak, disarankan tidak berlebihan dan tidak membalurnya di atas dada supaya risiko bedak terhirup anak lebih kecil.