CANTIKA.COM, Jakarta - Sebastian Gunawan menawarkan makna baru dan rasa emosional lewat warna untuk mencitrakan wanita berkelas dalam busana. Itulah benang merah yang diwujudkan ia bersama istrinya Cristina Panarese dalam deretan adibusana bertajuk Cromia.
Dalam bahasa Yunani, cromia bermakna kemurnian atau intensitas warna. Lewat Cromia, perancang busana yang akrab disapa Seba itu bercerita tentang gagasan mode terkini yang terinspirasi pada lukisan Henri Matisse, pelukis Perancis era pascaimpresionis.
Baca juga:
Sebastian Gunawan - Cristina Panarese Maknai Lukisan ke Busana
Aqua Gandeng Sebastian Gunawan, Refleksi Alam dalam Sebotol Air
Pada era 1950-an, Matisse dikenal memimpin gerakan Fauvisme, yakni pemberontakan atas kelaziman warna seperti pohon menjadi warna merah, tanah menjadi ungu, atau figur orang menjadi biru. Dia melakukan hal itu sebagai ungkapan perasaannya.
Keberanian Matisse untuk menabrakan warna dalam karyanya, serta bentuk dua dimensi yang kuat dan berpola, menginspirasi Seba untuk menginterpretasikannya dalam deretan busana. Deretan busana koktail elegan, feminim, dan mewah dipresentasikan dalam eksplorasi warna-warna yang berseberangan atau tidak harmonis dalam satu tampilan.
Baca Juga:
Model mengenakan koleksi terbaru dari desainer Sebastian Gunawan dalam peragaan busana tunggalnya yang mengusung koleksi bertajuk Cromia di Hotel Mulia, Jakarta, 21 September 2018. TEMPO/Nurdiansah
“Kami memang ingin memberikan napas baru lewat perpaduan warna yang tidak biasanya. Salah satunya terinspirasi dari karya pelukis Henri Matisse,” kata Seba.
Dia mengatakan elemen warna dihidupkan dan menjadi hal yang paling krusial untuk menghadirkan gaya mode mendatang. Pasalnya, kesan elegan pada gaun malam tak hanya didapat dari cutting, tetapi juga permainan warna yang mampu memberikan sentuhan berkelas.
Koleksi Cromia ditampilkan secara masif dari komposisi warna berani lainnya seperti ungu, hijau, nude, biru, merah hingga tosca. Rangkaian motif ruffles juga menghiasi gaun dengan teknik digital printing di atas bahan.
Parade warna juga dari berbagai bahan yang tipis-ringan seperti kain tule, taf, wol, hingga yang tebal seperti mikado dan jacquard tersaji dalam potongan dan siluet busana yang tidak biasa. Seperti potongan kemeja yang lumrahnya dibuat dari bahan bertekstur tebal kini digarap dengan bahan yang super tipis seperti tule yang ditumpuk-tumpuk.
Model mengenakan koleksi terbaru desainer Sebastian Gunawan dalam peragaan busana tunggalnya yang mengusung koleksi bertajuk Cromia di Hotel Mulia, Jakarta, 21 September 2018. TEMPO/Nurdiansah
Lainnya, terusan mirip jumpsuit atau celana palazzo yang dipadukan dengan tunik tanpa lengan hingga dress rumbai warna-warni. Ada juga busana yang tampak seperti busana terusan namun ternyata dua potong.
Melengkapi koleksinya, juga terdapat potongan puff di bagian lengan dengan kombinasi rok yang mengembang. Dari teknik melipat, menekuk, dan menyusun bahan yang telah diaplikasikan tahun lalu, kini dikembangkan lebih jauh.
Deretan busana sebanyak 88 gaun koktail yang dipersembahkan Seba juga terikat pada satu benang merah koleksi, yaitu ikat pinggang berukuran gigantis atau besar yang dihadirkan dalam warna yang tidak selaras.
Artikel lain:
Paduan Warna Elegan Koleksi Spring/Summer 2018 Sebastian Gunawan
“Kami juga hadirkan sepatu boot warna emas yang menjadi daya tarik, sangat cocok jika dipadukan dengan rancangan gaun pendek koktail. Kami memang ingin mengeluarkan sesuatu yang berbeda dan warna menjadi salah satunya,” imbuhnya.
Dalam tatanan dekorasi runway serba putih, Seba juga menghadirkan tiga koleksi gaun pengantin berwarna senada di akhir acara dengan detail yang sempurna. Lewat koleksinya kali ini, Sebastian Gunawan menyajikan warna baru dalam kanvas dunia mode di masa mendatang.