CANTIKA.COM, Jakarta - Mungkin kamu sudah berusaha mengurangi berat badan dengan berbagai cara, tapi tak kunjung membuahkan hasil. Sebelum mencoba langkah selanjutnya, kamu sebaiknya mengetahui apa saja yang memicu kenaikan berat badan sehingga mengakibatkan obesitas.
Baca: Tantangan Diet dari Nagita Slavina: Intermittent Fasting
Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit YPK Mandiri Jakarta, Silvia Anita, S.Gz, mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami obesitas. Pertama adalah kurang gerak.
"Jika aktivitas tinggi, maka makan banyak tidak serta-merta bikin tubuh menjadi gemuk," kata Silvia. Berbeda dengan orang yang sehari-hari terbiasa duduk menghadap komputer dan sering makan, maka kelebihan nutrisinya disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak. Lemak ini berpotensi memicu sumbatan di pembuluh darah.
Untuk menghindari obesitas, lakukan aktivitas fisik dengan berolahraga satu jam setelah makan. Olahraga bisa berupa jalan kaki selama 30 menit atau naik turun tangga.
Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Sebab obesitas yang kedua, Silvia melanjutkan, bisa disebabkan faktor genetik. Ketika masih kecil, jangan biarkan anak kegemukan. "Yang penting anak mencapai berat badan ideal seusai standar posyandu," ucap Silvia.
Musababnya, jika sejak kecil mengalami kegemukan, maka sel-sel lemaknya otomatis berukuran besar. Akibatnya, dia ingin makan dalam porsi banyak. "Ini akan terbawa sampai dewasa sehingga anak sulit mencapai berat badan ideal," kata Silvia.
Penyebab ketiga obesitas adalah karena efek samping obat-obatan, seperti kortikosteroid, obat agar cepat hamil, dan antidepresi. "Jenis obat ini membuat nafsu makan bertambah," ucap dia. Ada pula penyakit yang memicu kegemukan, misalnya hipertiroid.
Baca juga:
Menakar Asupan Karbohidrat yang Pas untuk Menjaga Berat Badan
Ketika hendak mengikis lemak, Silvia menyarankan hitung persentase lemak di tubuh. Jumlah ideal lemak dalam tubuh adalah 30 persen. Lemak juga berfungsi menopang kinerja organ vital seperti jantung dan pembuluh darah.