Pertumbuhan maskapai VietJet Air sangat cepat. Sejak keriuhan kontroversial pramugari berbikini, perusahaan tumbuh sebesar 29 persen antara 2012 dan 2016. Menjelang tahun kedua, VietJet Air meraup keuntungan. Saat ini, VietJet Air diperkirakan melayani 300 penerbangan dalam sehari, termasuk 63 rute lokal dan puluhan rute internasional. Sejak go public pada 28 Februari 2018, saham perusahaan naik sekitar 47 persen VietJet Air juga telah memiliki 200 pesawat senilai hamper US$ 23 miliar dari Airbus dan Boeing.
Semangat wirausaha Nguyen Thi Phuong Thao tak membuatnya mudah puas. Dia berencana menjadikan VietJet Air sebagai maskapai penerbangan internasional, bukan hanya maskapai lokal. “Ada yang berpendapat bahwa apa pun yang saya tangani akan menguntungkan. Tetapi saya pikir tidak sesederhana itu,” kata perempuan 48 tahun itu kepada CNBC. “Tidak ada jalan yang mudah menuju kesuksesan. Saya belajar dan melakukan riset. Itu adalah kerja keras. Untuk menjadi sukses, Anda harus bersemangat dalam bisnis yang Anda investasikan."
Maskapai penerbangan VietJet Air. Reuters
Nguyen Thi Phuong Thao juga dikenal sebagai pribadi suka bernyanyi, mendedikasikan waktunya untuk kegiatan sosial sekaligus pembicara di forum-forum internasional. Salah satunya saat menjadi pembicara di APEC CEO Summit 2017 di Furama Danang Hotel, Vietnam. “Kita harus memimpin dan menciptakan tren dengan perspektif global dalam upaya membangun perusahaan dan lingkungan multinasional paling maju," ujarnya saat itu.
Nguyen pun berbagi visinya terkait pentingnya koneksi global. “Seseorang pernah mengatakan kepada saya untuk bermimpi besar dan berperilaku bak malaikat. Kami telah membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin, membuat impian kami menjadi kenyataan. Jutaan orang telah menikmati perjalanan untuk pertama kalinya di VietJet Air. Bahkan, kami lebih bahagia ketika mereka bukan hanya berasal dari Vietnam. Saya telah melihat banyak penumpang asal Korea ataupun Cina yang terbang pertama kali bersama VietJet Air.”
Halaman