CANTIKA.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespons pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang menyebutnya sebagai Menteri Pencetak Utang. Pada Jumat 1 Februari 2018, Sri Mulyani mengunggah puisi berjudul “Kala Kamu Menuduh Aku, Menteri Pencetak Utang” di akun Instagram dan Facebook pribadinya.
Sri Mulyani memaparkan sejumlah pencapaian yang telah diraih Kementerian Keuangan selama masa jabatannya, mulai dari meringankan beban hidup 10 juta keluarga miskin dan menyediakan bantuan pangan untuk 15 juta keluarga miskin.
Artikel lain:
Sri Mulyani Bicara Ulos: Usianya Ada yang Sama dengan Saya
Sri Mulyani, Nyonya Selalu Benar
Lalu, subsidi hingga jutaan sambungan listrik untuk masyarakat di seluruh pelosok Indonesia hingga menyekolahkan 20 juta anak dari keluarga kurang mampu, memberikan perawatan kepada ratusan ribu sekolah dan madrasah.
Menuangkan perasaan atau ide dalam bentuk tulisan termasuk salah satu hobi Sri Mulyani. Sebelum mengunggah puisi panjang tersebut, ia sudah lebih dulu mengunggah catatan berjudul “Refleksi Akhir Tahun” di akun Instagram. Perempuan berusia 56 tahun ini merinci penjabaran lewat tulisan tangan sepanjang empat halaman di sebuah buku.
Sri Mulyani berlibur di Raja Ampat (instagram @smindrawati)
Hobi menulis seperti yang dilakukan Sri Mulyani memiliki beragam manfaat untuk tubuh. Melansir laman Huffington Post, salah satu keuntungan dari hobi menulis membuat pikiran dan tubuh lebih baik. Menurut sebuah artikel pada 2005 di jurnal Advance in Psychiatric Treatment, menulis bermanfaat untuk jangka panjang, tidak hanya bersifat sementara.
Kegiatan menulis mampu meningkatkan suasana hati, mengatasi stres dan gejala depresi. Dari segi kesehatan tubuh, menulis diyakini bisa menurunkan tekanan darah dan peningkatan fungsi paru-paru dan hati. Selain itu, kegiatan menulis bisa membantu lebih terorganisasi, membuat kualitas tidur lebih panjang dan baik, meningkatkan kemampuan berbicara, pemulihan emosi, dan mengubah cara berpikir pasien kanker terhadap penyakitnya.
Sebuah penelitian di 2008 dalam jurnal The Oncologist menunjukkan bahwa tulisan ekspresif bisa membantu mengubah cara berpikir sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.
Baca juga:
3 Kunci Sehat ala Sri Mulyani