CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagai publik figur, apapun kegiatan yang dilakukan Sandra Dewi akan menjadi perhatian masyarakat, termasuk warganet. Tak heran jika dirinya juga mengalami yang namanya mom shamming.
Mom shamming terjadi seiring dengan perkembangan sosial media. Di sini, warganet atau para ibu saling memberikan komentar menjatuhkan terhadap ibu lain, baik terkait pola asuh anak hingga pemberian makanan.
Sandra mengatakan jika dirinya kerap mendapat komentar negatif terkait dengan pola asuh anak dan kegiatannya sebagai publik figur.
Baca juga:
Alasan Sandra Dewi Membandingkan Anaknya dengan Bayi Lain
"Saya pernah nonton ke bioskop berdua suami, langsung ada yang komentar 'Kok bisa ya anaknya ditinggalin, tega banget. Kok bisa punya anak tapi tetap cantik pasti enggak ngurusin anaknya deh'," ujar Sandra.
"Padahal, selama 13 bulan ini, saya cuma dua kali ke bioskop. Dan anakku juga ada di situ, sama keluarga aku di bawah, nunggu di restoran," katanya.
Sandra Dewi dan putranya, Raphael Moeis. Tabloidbintang.com
Menurut Sandra, melakukan me time adalah hal yang wajar untuk seorang ibu sebab ibu juga memerlukan waktu untuk merilekskan pikiran.
"Kalau ada yang me time enggak apa-apalah. Kita butuh me time. Kita ini tidur udah enggak nyenyak, perlu lah sekali-sekali me time untuk me-refresh pikiran," jelas Sandra.
Ibu satu anak itu termasuk yang tak peduli dengan omongan orang lain. Dirinya merasa lebih mengenal anak dan suami sehingga tahu mana yang terbaik untuk diberikan.
“Aku sih sudah biasa, biasanya ibu lain juga yang ngomong. Yang penting aku sudah ngasih semua-semua yang terbaik ke anak. Diabaikan saja,” kata Sandra.