CANTIKA.COM, Jakarta – Karl Lagerfeld meninggal dunia pada Selasa, 19 Februari 2019 di rumah sakit Paris, Prancis. Desainer berusia 85 tahun ini identik dengan rumah mode Chanel. Ia sempat absen di dua fashion show Chanel Haute Couture di Paris pada 22 Januari 2019 silam. Tetapi pihak rumah mode Chanel mengatakan saat itu Karl hanya lelah, sehingga digantikan oleh Virginie Viard direktur kreatif studio Chanel. Momen itu merupakan pertama kalinya Karl Lagerfeld tidak hadir menutup fashion show seperti biasanya.
Baca juga: Karl Lagerfeld Pilih Tempat Unik buat Peragaan Busana Teranyar
Mengutip laman Mirror, sumber terdekat Karl Lagerfeld mengatakan desainer asal Jerman tersebut sempat dibawa ke rumah sakit sehari sebelumnya karena penyakit kanker pankreas. “Dia berjuang sangat berani melawan penyakitnya. Karl sangat bangga dengan kebugaran tubuh dan pola hidup sehatnya, jadi kanker pankreas adalah kejutan yang sangat besar baginya,” tutur seorang sumber.
Kanker pankreas yang dialami Karl Lagerfeld merupakan kondisi bila sel-sel di pankreas menyebabkan mutasi DNA. Sel-sel normal akan mati oleh daya tahan alami tubuh atau pengobatan umum. Tapi mutasi menyebabkan sel-sel tetap hidup dan tumbuh. Lalu terbentuklah tumor dan sering menyebabkan komplikasi di sistem pencernaan.
Pankreas adalah organ yang terletak di belakang perut berfungsi melepaskan enzim untuk membantu pencernan sekaligus hormon yang membantu pengaturan kadar gula darah. Jika Anda memiliki kanker pankreas tidak akan merasakan benjolan ketika menekan bagian luar perut Anda, seperti dikutip dari laman Healthline.
Tidak seperti kanker payudara, usus besar besar, dan prostat, kanker pankreas pun tidak secara rutin dapat ditemukan dengan tes skrining. Sebab itu kanker pankreas kadang disebut penyakit bisu, karena sulit dikenali sejak dini. Peluang kanker pankreas lebih besar bila memiliki keturunan yang mengidap kanker, diabetes, merokok, obesitas, dan terpapar bahan kimia dan pestisida secara teratur. Tetapi bukan berarti pula tidak ada gejala-gejala yang tidak boleh kita abaikan. Ada sejumlah gejala yang harus diwaspadai seperti dikutip dari laman Pancreatic Cancer berikut ini.
#1. Nyeri perut dan punggung
Rasa sakit di daerah perut yang menyebar hingga ke punggung bisa menjadi gejala umum kanker pankreas. Biasanya bervariasi tingkat rasa sakitnya kepada setiap orang. Contohnya, terasa sakit saat berbaring dan mereda saat mengambil posisi duduk.
#2. Penurunan berat badan tanpa sebab
Penurunan banyak berat badan tanpa alasan tertentu dapat menjadi gejala kanker pankreas. Sebab pankreas berperan penting dalam proses mencerna makanan.
#3. Gangguan pencernaan
Ciri gangguan pada pencernaan yang bisa menjadi gejala kanker pankreas adalah timbul rasa sakit, kemudian seperti ada rasa terbakar di dada, dan meninggalkan rasa pahit serta tidak enak di dalam mulut.
#4. Kehilangan selera makan
Kondisi ini juga harus diwaspadai sebagai awalan gejala kanker pankreas. Meskipun kadang hal itu juga bisa disebabkan gangguan kesehatan yang lain.
#5. Perubahan bentuk saat buang air besar
Kanker pankreas dapat menyebabkan diare dan sembelit. Jika Anda berusia 60 tahun ke atas, mengalami penurunan berat badan, diare atau sembelit, maka segera konsultasi ke dokter. Salah satu cirinya adalah kotoran pucat dan berbau. Itu terjadi karena lemak dalam makanan tidak dicerna dengan baik oleh pankreas.
#6. Penyakit kuning
Kanker pankreas bisa menyebabkan penyakit kuning. Tanda-tanda penyakit kuning adalah kulit dan mata kuning, urin gelap, kotoran pucat serta kulit gatal. Penyakit kuning terjadi ketika ada penumpukan zat bilirubin dalam darah.
#7. Diabetes yang baru didiagnosa
Pankreas menghasilkan hormon insulin yang membantu pengendalian jumlah gula dalam darah. Sementara penyakit diabetes adalah kondisi jumlah gula dalam darah terlalu tinggi. Hal ini juga bisa menjadi indikasi gejala kanker pankreas.
Selain itu, gejala lain yang tak boleh diabaikan adalah kelelahan ekstrem, kondisi sulit menelan, demam dan menggigil, gumpalan darah pada vena, hingga gangguan pencernaan.
SILVY RIANA PUTRI
