CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris Dewi Sandra gemar membaca buku dan berawal dari ayahnya, John Killick. Dikisahkan oleh Dewi Sandra, ayahnya hobi membaca buku-buku tebal.
Setiap minggu, buku yang dibaca ayahnya selalu berganti-ganti. Lama-kelamaan, dia tergoda mengikuti kebiasaan ayahnya.
Dituturkan pula oleh pemeran Aisha di film “Ayat-Ayat Cinta 2” ini, buku serial Harry Potter karya J.K. Rowling ikut memantiknya gemar membaca.
Baca juga:
Alasan Dewi Sandra Ingin Berpenampilan Tertutup dan Minimalis
“Adikku yang pertama tertular dari hobi baca ayah kami. Dan, buku pertama yang dia baca adalah Harry Potter. Aku lihat dia asyik banget baca itu, jangan-jangan aku ketinggalan sesuatu nih. Jadi aku memberanikan diri, oke Harry Potter tunjukkan keajaibanmu,” jelasnya.
“Ternyata pas aku buka, aku enggak bisa berhenti. And then what, and then what yang ada di kepala saya. Untungnya, aku baca setelah sudah ada empat buku. Jadi, enggak usah menunggu kapan keluar edisi selanjutnya. Pas tamat baca buku itu, muncul kebanggaan dalam diri. Ternyata, aku bisa baca buku-buku setebal itu,” lanjutnya.
Setelah menamatkan buku serial Harry Potter, Dewi Sandra melahap beragam jenis buku tanpa jenis khusus, mulai dari fiksi, non-fiksi, hingga biografi.
Dewi Sandra. TEMPO/Nurdiansah
“When you get a right book, pasti rasanya mau baca yang lain lagi. Apalagi yang bisa kita pelajari dari buku yang lain. Tapi sekarang aku lagi jatuh cinta sama satu buku, Al Quran. Ketika aku baca dan ulang baca lagi, banyak hal yang saya pelajari. Aku merasa ilmuku minim banget, ilmu sangat fakir banget, tidak ada ilmu yang lebih baik dibanding ilmu agama,” tutur perempuan berdarah Inggris-Betawi ini.
Untuk memperkaya buku bacaan tentang agama Islam, Dewi Sandra pun rajin berburu buku agama di kawasan Blok M.
“Di lantai bawah Blok M itu, dari ujung ke ujung isinya sudah seperti harta karun. Biasanya, saya cari buku agama di situ. Saya bisa memilih aneka buku, kadang tidak kenal waktu. Saya masih lebih suka buku dalam bentuk fisik, ada sentuhan dan ikatan saat membacanya,” jelas perempuan yang mengawali karier dunia hiburan sebagai model.
Tidak ada waktu spesifik untuk membaca, sebab dia selalu memboyong 1-2 buku saat beraktivitas ke mana pun. Sementara saat terbaiknya untuk membaca Al Qquran, dia banyak belajar dari ibu-ibu yang dikenalnya di majelis taklim.
“Ibu-ibu yang aku temui di majelis taklim menyarankan aneka waktu pilihan, seperti usai subuh hingga salat dhuha. Waktu Ashar sampai Maghrib. Atau Maghrib ke Isya. Itu waktu-waktu yang sering dipilih para ibu. Kalau enggak sanggup, cari waktu tahajud, karena itu momen paling sepi dan indah sebenarnya. Intimate sekali sama Rabb,” tandas Dewi Sandra.
Artikel lain:
Dewi Sandra ke Dokter Kulit, Jerawat Malah Tambah Banyak