CANTIKA.COM, Jakarta - Industri fashion dunia kehilangan sosok desainer legendaris, Karl Lagerfeld. Desainer asal Jerman itu meninggal dunia dalam usia 85 tahun, pada Selasa, 19 Februari 2019 di Paris, Prancis karena penyakit kanker pankreas. Lagerfeld sangat identik dengan label mewah Chanel dan Fendi.
Baca juga: Kenali Gejala Kanker Pankreas yang Diderita Karl Lagerfeld
Karl Lagerfeld memulai karir di dunia mode sejak masih remaja dan mengawali sebagai asisten desainer Pierre Balmain, pendiri brand Balmain, pada tahun 1955. Dia baru bergabung ke rumah mode Chanel pada tahun 1983, lebih dari sepuluh tahun setelah Coco Chanel meninggal dunia.
Mengutip laman Harper’s Bazaar, Karl Lagerfeld memiliki kebiasaan yang sama setiap harinya. Mulai dari waktu tidur yang selalu konsisten selama tujuh jam, kebiasaan sarapan, bahkan ia selalu mengganti seluruh pakaian dan sprei tidur setiap hari. Setelah bangun, ia sarapan protein shake yang dibuat khusus oleh dokternya, dan apel kukus. Karl Lagerfeld mengaku tidak suka minuman panas. “Saya minum Diet Coke dari saat saya bangun hingga saat saya pergi tidur. Aku bahkan bisa meminumnya di tengah malam, dan aku bisa tidur,” ujar pria yang tidak minum kopi dan teh ini.
Perancang Karl Lagerfeld berdiri di pantai setelah membawa koleksi Chanel Cruise 2009-2010 di hotel Excelsior di Venice Lido, 14 Mei 2009. Karl telah mendesain untuk Chanel sejak 1983, dan menjadi direktur kreatif rumah mode kulit dan barang kulit Italia Fendi sejak 1967. REUTERS/Manuel Silvestri
Setiap pagi ia meluangkan waktu untuk membaca di kanopi khusus dekat jendela di rumahnya, sambil melihat Louvre dan Sungai Seine. Selain membaca buku, koran Prancis, Inggris dan Amerika, ia membuat sketsa dan melamun. Sarapannya berupa shake protein rese khusus dari dokter, dan apel khusus. Karl Lagerfeld tak pernah makan siang, namun jika ia ingin makan siang, ia akan meminta pelayan mengantar makanan ke rumah khususnya. Ya, desainer kelahiran 10 September 1933 ini memiliki dua rumah, satu khusus untuk ia istirahat serta membuat sketsa, dan satu rumah lain berjarak 2,5 meter untuk makan dan bertemu orang.
Tak hanya karyanya yang ikonik, penampilan Karl Lagerfeld juga mencuri perhatian. Ia identik dengan rambut putih yang dikuncir dan gaya berpakaian yang selalu sama. Lagerfeld tak senang rambutnya berantakan ketika membuat sketsa, sehingga ia selalu menguncirnya. Warna rambutnya pun bukan putih, tapi keabu-abuan. Namun karena tidak suka warnanya, ia membuatnya lebih dengan dry shampoo.
Karl Lagerfeld tiba untuk peragaan busana koleksi Chanel 2007/2008 di London pusat, 6 Desember 2007. Sosok Karl sangat terkait dengan rumah mode Chanel dan Fendi yang dipimpinnya. REUTERS/Stephen Hird
Jika diperhatikan dalam setiap kesempatan, Karl Lagerfeld selalu tampil mengenakan jaket dan celana jeans hitam. Sebenarnya ia memiliki dua penampilan, yaitu jaket khusus dengan ekor yang dibuat oleh Dior dan jaket dari tweed. “Saya punya jaket lain yang saya sukai dari koleksi Dior baru yang saya beli lima, jadi orang-orang berpikir saya memakai hal yang sama setiap hari, tetapi sebenarnya itu tidak pernah sama,” ujarnya.
Karl Lagerfeld mengunjungi studio Chanel di sore hari. “Jika mereka ada di studio bersama saya, mereka tidak mengawasi pekerjaan. Aku pergi ke sana dari jam lima sampai delapan malam. saya sangat cepat dan teratur bekerja membuat sketsa,” ujar Lagerfeld yang senang bekerja di malam atau pagi hari dan akhir pekan.
Setelah bekerja ia tidak terlalu sering keluar untuk makan malam, karena lelah dengan pekerjaan. Namun dia memiliki restoran favorit seperti La Maison du Caviar dan Rue des Saints-Pères. Saat mendapat undangan makan malam pun, ia langsung kembali ke rumah untuk istirahat. Karl Lagerfeld lebih senang melepas penat dengan membaca atau bermain dengan kucing kesayagannya. Choupette. “Kucing itu selalu tinggal di rumah, dan ketika aku pergi, pelayan itu merawatnya. Kucing itu seperti benda yang sangat halus; dia tidak pergi ke jalan, dan dia tidak pergi ke tempat lain. Dia adalah putri manja,” ujar Lagerfeld.