CANTIKA.COM, Jakarta - Berdasarkan kemampuan dalam menghadapi kesulitan dan stres, anak-anak dibagi menjadi dua tipe, dandelion dan anggrek. Hal ini dikemukakan oleh Dr. Thomas Boyce, profesor emeritus pediatri dan psikiatri dari Universitas California, San Francisco di Amerika Serikat, dalam buku terbarunya yang berjudul The Orchid and the Dandelion Why Some Children Struggle and How All Can Thrive.
Seperti halnya bunga dandelion yang bisa tumbuh meski di tengah retakan aspal dan tandah yang tandus, anak-anak tipe dandelion digambarkan sebagai kelompok yang mampu dan lebih kuat menghadapi stres dan kesulitan hidup.
Baca juga:
Alasan Orang Tua Sekarang Suka Kasih Anak Nama Unik
Menurut Boyce, yang hampir 40 tahun mempelajari respon stres pada manusia, terutama anak-anak, tipe dandelion merupakan kelompok mayoritas pada anak-anak saat ini. Namun di sisi lain, ada kelompok minoritas, yakni anak tipe anggrek yang lebih sensitif dan rapuh ketika berhadapan dengan lingkungan baik atau buruk. Anak tipe anggrek lebih rentan stres ketika dihadapkan pada situasi sulit dan keluar dari zona nyaman. Anak anggrek biasanya tumbuh di lingkungan yang terlalu suportif, nyaman, dan teratur.
“Anak anggrek biasanya melakukan hal yang rutin dan sama, seperti makan malam di tempat yang sama dengan orang-orang yang sama setiap malam, mempunyai ritual yang pasti dari minggu ke minggu, bulan ke bulan. Rutinitas semacam ini menjadi sesuatu yang sangat membantu anak-anak jenis ini untuk hidup dengan nyaman,” urai Boyce.
Artikel lain:
Anak Susah Fokus, Orang Tua Bisa Terapkan 8 Kebiasaan Berikut
Dengan memahami dua tipe dasar pada anak dalam merespons kesulitan dan situasi tidak nyaman, orang tua tidak hanya mampu memahami reaksi yang berbeda pada anak dalam menghadapi situasi yang sama, namun juga membantu orang tua untuk memberikan pendekatan yang tepat pada setiap anak.
