CANTIKA.COM, Jakarta - Ada anak yang bisa menikmati pelajaran matematika, tapi ada juga yang menjadikannya momok menakutkan. Memang tidak semua anak jago matematika karena bakat dan minat anak pasti berbeda. Namun, bukan berarti anak harus membenci, apalagi takut pelajaran matematika.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Stanford di Amerika Serikat terhadap anak-anak usia sekolah dasar, disimpulkan bahwa sikap positif terhadap pelajaran matematika sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan anak dalam menghadapi soal-soal hitungan karena memungkinkan pusat memori otak untuk bekerja sangat baik pada matematika. Jadi, semakin anak membenci matematika, maka kemampuan dalam menghadapi soal-soal hitungan pun semakin menurun.
Baca Juga:
Baca juga:
Cara Efektif agar Anak Menyukai Matematika
Namun, rasa enggan anak-anak menghadapi pelajaran matematika sebenarnya bisa diminimalisir dengan peranan orang tua. Pada studi yang sama disebutkan pula bahwa orang tua memegang peranan yang sangat penting terhadap penilaian dan sikap anak pada pelajaran matematika.
Orang tua bisa melakukan beberapa stimulasi yang membuat anak merasa akrab dan tidak takut terhadap pelajaran yang berkaitan dengan angka-angka, bahkan sejak anak belum sekolah. Stimulasi seperti apa yang bisa dilakukan orang tua untuk memperkenalkan matematika pada anak sejak dini?
ilustrasi matematika (pixabay.com)
1. Orang tua harus sering membeli mainan edukasi yang mengandung nilai-nilai matematika, seperti menghitung, mengelompokkan benda berdasarkan bentuk dan ukuran, dan mengurutkan benda. Dengan menggunakan mainan, anak bisa mengasah kemampuan dasar matematika mereka dengan cara menyenangkan tanpa mereka menyadari bahwa mereka sedang belajar matematika.
2. Manfaatkan video-video dan permainan di Youtube yang mengandung kemampuan matematika dasar, misalnya dengan memperdengarkan lagu-lagu yang liriknya mengajak anak berhitung, mengenal angka, dan bentuk.
Artikel lain:
Cara Sederhana Mengenalkan Konsep Matematika pada Anak
3. Jika anak sudah bisa bermain gim di ponsel, pilihlah permainan-permainan yang mengandung unsur matematika dasar.
4. Tentu saja permainan ponsel tidak boleh dilakukan terus menerus. Selingi dengan memainkan kartu atau papan yang melatih kemampuan berhitung, seperti kartu Uno, ular tangga, atau monopoli. Selain mengasah kemampuan berhitung dan matematika dasar lain, cara bermain bersama keluarga juga membuat anak tidak terintimidasi dengan yang namanya “hitung-hitungan”.