CANTIKA.COM, Jakarta - Agar sukses mendukung kemampuan dasar perkembangan bahasa pada bayi, orang tua dituntut untuk sering mengajak bayi berkomunikasi. Namun, entah disadari atau tidak, saat berkomunikasi dengan bayi, orang dewasa otomatis melakukan baby talk atau cara berbicara yang sengaja cadel atau mirip cara bicara bayi.
Banyak yang berpendapat baby talk akan menghambat kemampuan bahasa bayi karena membuat bayi terbiasa mendengar kata-kata yang diucapkan secara cadel sehingga kelak mereka akan bicara seperti itu. Marilyn Vihman, profesor ilmu bahasa dan linguistik di Universitas York di Britania Raya, mengatakan tidak masalah jika cara berbicara cadel hanya digunakan sebagai ekspresi untuk bicara pada bayi, namun harus tetap mengimbanginya dengan bicara seperti orang dewasa dengan kata-kata yang diucapkan secara sempurna.
Artikel lain:
Bayi Rewel Bikin Ibu Stres, Berikut Penelitiannya
“Sering kali orang tua khawatir, apakah bicara dengan bahasa bayi itu buruk? Tidak ada salahnya selama tetap mengimbangi pertumbuhan bayi. Dan seiring kemampuan mereka memahami kata-kata dengan benar, Anda harus mulai bicara dengan cara sedikit kompleks,” jelas Vihman.
Ketika bayi sudah mampu mengucapkan kata-kata secara utuh, misalnya "makan", maka orang tua harus mengimbangi perkembangan itu dengan tidak mengucapkan kata makan dengan baby talk, misalnya "mamam" atau "matan".
Baca juga:
Bayi di Bawah 6 Bulan Ternyata Bisa Mengenali Suara Orang Marah
Setelah mampu mengucapkan kata utuh, orang tua harus meningkatkan pelajaran ke tahapan berikutnya, yakni mengajarkan bayi membentuk kalimat, misalnya dengan mengatakan, "Adik mau makan nasi?", "Oh, Adik mau makan roti".
Hal yang dikhawatirkan dari baby talk adalah jika orang tua menggunakannya sebagai kebiasaan dan terus menggunakannya di saat anak seharusnya sudah bisa mengucapkan kata dengan benar.