CANTIKA.COM, Jakarta - Aksi terorisme di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, mendominasi pemberitaan di media massa pada Maret 2019. Anak bisa saja mendengar berita secara langsung atau dari teman.
Penasaran dengan pemberitaan ini, anak mungkin akan mencari tahu dengan bertanya kepada orang tua. Jawaban apa yang sebaiknya diberikan?
Saat anak bertanya tentang terorisme, orang tua sebaiknya tidak defensif meski merasa topik ini di luar jangkauan pemahaman anak. Terapis perkawinan dan keluarga, psikoterapis berlisensi asal Amerika Serikat, Susan Stiffelman, menganjurkan orang tua bertanya balik untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak tentang terorisme.
Artikel lain:
Anak Bertanya soal Teroris, Ketahui Teknik Menjawabnya
Paska Bom Surabaya, Ini Dampak Terorisme pada Anak
"Kamu mungkin sudah mendengar sesuatu yang sangat menyedihkan terjadi dan Ibu ingin tahu apa saja yang sudah kamu dengar,” ujar Stiffelman memberi contoh.
Pakar pengasuhan dan pertumbuhan anak asal Amerika Serikat, Denise Daniels, menerangkan, agar lebih mudah dipahami anak, kaitkan kejadian terorisme dengan pengalaman anak. Misalnya, mencontohkan anak yang berkelahi dengan temannya karena berebut sebuah mainan dan hanya seorang yang bisa mendapatkan mainan itu.
"Orang-orang biasanya bisa menjadi marah ketika tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan atau ketika sesuatu yang amat dicintai terluka, dan ini adalah beberapa alasan mengapa orang terlibat dalam perkelahian besar,” kata Daniels.