CANTIKA.COM, Jakarta - Semua ibu adalah ibu yang bekerja, hanya tempatnya saja yang bisa berbeda. Itulah prinsip dari komunitas ibu rumah tangga di Indonesia bernama Institut Ibu Profesional, yang didirikan oleh Septi Peni Wulandani.
Kehebatan komunitas ibu rumah tangga ini bahkan sampai didengar oleh Facebook dan diundang untuk bertemu sang CEO, Mark Zuckerberg, di acara Facebook Community Leadership Program tahun ini, di Silicon Valley, Amerika Serikat.
“Facebook Community Leadership Programme, jadi ada 6.000 komunitas di seluruh dunia diseleksi. Indonesia terpilih di Institusi Ibu Profesional,” tutur Septi.
Artikel lain:
Institut Ibu Profesional Ubah Perspektif Tentang Ibu Rumah Tangga
Septi menjelaskan kalau awalnya dia membuat komunitas ini karena pengalaman pribadi. Ia ingin mengubah perspektif sebagai ibu rumah tangga karena ibu rumah tangga juga bisa dilihat sebagai pekerjaan profesional. Walaupun kerja di rumah, Septi bangun selalu menggunakan pakaian rapi dan profesional dari pukul 07.00. Dia belajar untuk melihat pekerjaan rumah tangga juga sebagai pekerjaan profesional, seperti contohnya menjadi manajer keuangan keluarga.
“Yang terjadi adalah saya belajar menghadapi tantangan hidup. Ketika memiliki tantangan hidup yang sama, ayo bareng-bareng belajar,” lanjutnya.
Baca juga:
Pentingnya Peran Ibu Berpendidikan Tinggi Versi Tasya Kamila
Komunitas Institut Ibu Profesional ini sekarang sudah ada di 57 kota di Indonesia dan di 10 negara sekitar, dengan sekitar 21.000 anggota. Komunitas ini juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai Kartini Next Generation di 2015 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Salah satu kegiatannya adalah membuka kelas dan ruang diskusi untuk para ibu rumah tangga agar bisa mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari. Hasil diskusi tersebut dibuat menjadi buku setiap tahunnya dengan empat tema utama, yaitu Bunda Sayang, Bunda Cekatan, Bunda Produktif, dan Bunda Solehah.
Hal lain yang bisa membuat Institut Ibu Profesional terpilih untuk mengikuti Facebook Community Leadership Program adalah kepercayaan mengenai pentingnya komunitas dan kolaborasi. “Kita butuh satu kampung untuk mendidik satu anak,” jelas Septi. Dia percaya kalau membangun komunitas yang kuat itu penting untuk kemajuan bersama. Ilmu dan pengalaman yang dimiliki harus dibagi atau diajarkan ke orang sekitar agar bisa mengatasi masalah bersama.