CANTIKA.COM, Jakarta - Bulan Ramadan akan dimulai 6 Mei 2019. Salah satu rutinitas umat Islam yang menjalankan ibadah puasa adalah makan sahur. Banyak orang biasa tidur kembali setelah makan sahur.
Kantuk yang masih melanda dan rasa kenyang membuat seseorang memutuskan untuk kembali tidur. Seperti dilansir laman New Health Advisor, tidur setelah makan tidak akan meningkatkan berat badan namun dapat menyebabkan beberapa efek negatif berikut ini.
Baca Juga:
#Heartburn
Berbaring setelah makan dapat memperparah rasa terbakar pada bagian dada (heartburn). Heartburn disebabkan kadar asam yang berlebih di perut sehingga naik ke dada atau tenggorokan. Hal ini dapat menimbulkan sendawa dan rasa asam di mulut.
Baca juga:
Menu Sahur Ini Bikin Kamu Cepat Haus dan Lapar
Tips Merawat Kulit agar Tak Kering Selama Puasa Ramadan
#GERD
Tidur setelah makan dapat menimbulkan acid reflux atau disebut juga Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Acid reflux adalah kondisi di mana katup yang berada di antara perut dengan esofagus tidak tertutup. Akibatnya asam di dalam perut naik hingga ke tenggorokan dan menimbulkan sensasi terbakar. Jika kondisi ini tidak diatasi, asam tersebut dapat merusak lapisan mukosa atau jaringan yang membatasi rongga saluran cerna dan saluran napas tenggorokan dan menyebabkan komplikasi.
Baca Juga:
#Stroke
Menurut salah satu penelitian, orang yang tidur setelah makan berisiko lebih besar terkena stroke. Hasil penelitian tersebut menunjukan mereka yang menunggu dalam jangka waktu yang paling lama setelah makan untuk tidur memiliki risiko paling kecil terserang stroke. Terdapat beberapa teori tentang hasil penelitian ini. Ada yang menghubungkan acid reflux dengan sleep apnea atau salah satu gangguan tidur yang dapat menyebabkan stroke. Ada pula yang mengatakan ketika tidur, tubuh mengalami kesulitan mencerna, terjadi perubahan gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol sehingga meningkatkan risiko terkena stroke.