CANTIKA.COM, Jakarta - Anak berusia di bawah lima tahun atau balita tetap diperbolehkan bersekolah secara formal selama pemilihan sekolah dan materi pengajaran tepat seusia mereka.
"Kalau pengajaran di rumah tidak bisa mencukupi stimulasi yang dibutuhkan anak bisa mulai disekolahkan. Tapi, pilih sekolah yang memang tepat untuk stimulasinya," ujar psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo.
Anak balita tidak perlu diajarkan membaca dan menulis karena masih harus bermain. "Pada dasarnya, anak di bawah lima tahun ya bermain. Jadi kalau mau cari sekolah, yang metodenya bermain, tidak calistung (baca, tulis, hitung), tidak ada pekerjaan rumah untuk dia," kata Vera.
Baca juga:
Alasan Meisya Siregar Tak Ingin Anak Bersekolah Sebelum Waktunya
Jam Sekolah Semakin Panjang, Ini yang Dicemaskan Merry Riana
Vera mengatakan pengalaman bersekolah untuk anak di bawah lima tahun harus menjadi sesuatu yang menyenangkan. Proses bermain itu akan membantu tumbuh kembang anak.
"Kalau anak masuk sekolah, jangan sampai sekolah itu menjadi beban untuknya. Sekolah itu akan mengajarkan anak tentang aturan, sosialisasi, interaksi, dan kreativitas," ujarnya.
Vera menegaskan orang tua harus menentukan sistem pengajaran di sekolah untuk anak-anak jika memilih untuk menyekolahkannya.
"Kesalahannya bukan keputusan menyekolahkan anak, tapi mungkin memilih sekolahnya yang tidak tepat. Belajar calistung itu adanya di sekolah dasar bukan taman kanak-kanak," katanya.
Vera menambahkan sejumlah sekolah dasar juga tidak mengharuskan siswa-siswa kelas satu untuk dapat membaca dengan lancar. "Hanya, memang tidak banyak," ujar Vera.