CANTIKA.COM, Jakarta - Makan, minum, dan hubungan seksual menjadi hal-hal yang membatalkan puasa. Namun, buat pasangan suami-istri, melakukan hubungan seksual merupakan kebutuhan.
Bagaimana caranya agar ibadah puasa dan hubungan suami-istri berjalan seimbang? Malam hari, setelah berbuka puasa dan menjelang sahur menjadi satu-satunya waktu yang tepat untuk bercinta. Untuk menghindari godaan di siang hari, sebaiknya mengalihkan perhatian dengan kesibukan lain.
Baca juga:
Kiat Mengatasi Bibir Kering saat Puasa Ramadan
Di bulan Ramadan, saatnya melipatgandakan pahala dengan banyak-banyak beribadah, jangan hanya memikirkan urusan ranjang. Niatkan kegiatan bercinta sebagai salah satu ibadah juga, jangan semata-mata hanya menuruti hawa nafsu. Sekali lagi, ibadah di bulan puasa pahalanya berlipat ganda.
Jangan melakukannya begitu selesai berbuka puasa. Bercinta tak ubahnya kegiatan olahraga yang menguras tenaga. Sedangkan perut dan tubuh butuh waktu untuk mencerna makanan sebelum melakukan kegiatan fisik yang berat. Setelah salat tarawih adalah waktu yang sempurna.
Setelah salat tahajud dan menjelang sahur juga waktu yang baik. Pada saat itu, tubuh masih fit karena sudah istirahat. Saat berhubungan badan menjelang sahur, perkirakan waktunya jangan sampai mengganggu waktu makan sahur.
Artikel lain:
Yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Puasa Ramadan
Melakukannya setelah sahur dan menjelang imsak sangat tidak dianjurkan. Kemungkinan untuk lupa diri hingga tak sadar sudah masuk waktu imsak membuat kegiatan puasa terganggu.
Meski sedang berpuasa, tetaplah menjaga pola makan dan nutrisi dengan baik. Konsumsi makanan dengan asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta air putih yang cukup agar tubuh senantiasa prima. Stamina yang baik akan membuat seluruh aktivitas, termasuk di ranjang, berjalan sesuai yang diharapkan.
