CANTIKA.COM, Jakarta - Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja 2018 dilakukan terhadap 11.410 rumah tangga yang tersebar di 1.390 blok sensus di 232 kecamatan yang berada di 150 kabupaten/kota di 32 provinsi. Survei tersebut membagi kekerasan ke dalam tiga bentuk, yaitu kekerasan emosional, kekerasan fisik, dan kekerasan seksual.
Menurut survei, prevalensi terbanyak ketiga bentuk kekerasan tersebut dilakukan oleh teman sebaya. Survei tersebut menyimpulkan dua dari tiga anak dan remaja perempuan atau laki-laki pernah mengalami salah satu bentuk kekerasan sepanjang hidupnya.
Baca juga:
Kiat Mencegah Anak Menjadi Pelaku Kekerasan
Kekerasan yang dialami cenderung tumpang tindih antara kekerasan emosional, kekerasan fisik, dan kekerasan seksual. Tiga dari empat anak dan remaja yang pernah mengalami kekerasan salah satu jenis atau lebih melaporkan bahwa pelaku kekerasan adalah teman atau sebayanya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, menyatakan keprihatinannya karena berdasarkan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja 2018 itu kekerasan terhadap anak kebanyakan dilakukan oleh teman sebaya.
"Kekerasan yang dilakukan teman sebaya ini memprihatinkan. Kita harus masuk ke sekolah-sekolah," kata Yohana.
Kasus terakhir yang barangkali masih diingat adalah kekerasan antaranak di Pontianak, Kalimantan Barat. Yohana sudah mengunjungi anak-anak dari pihak-pihak yang terlibat dalam kejadian itu, baik korban, pelaku, maupun anak saksi.
Artikel lain:
Kekerasan Terhadap Perempuan, Perhatikan Hal Berikut