CANTIKA.COM, Jakarta - Momen kehamilan dan persalinan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh hampir setiap wanita. Tak sedikit selama perjalanannya, calon ibu baru dihadapkan oleh sejumlah pilihan, salah satunya menentukan jasa tenaga untuk melahirkan.
Baca juga: 7 Tips Mengatasi Payudara Sensitif selama Masa Kehamilan
Baca Juga:
Melalui data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, rupanya ditemukan sekitar 83 persen wanita lebih memilih memeriksakan dirinya ke bidan dibanding dokter kandungan. Lebih dari itu, dalam survei yang dilakukan oleh platform kesehatan GueSehat, sekitar 22,6 persen jumlah responden atau sebanyak 186 wanita juga memilih hal serupa. Berbagai alasan lantas mengiringi pilihan tersebut.
Faktor pertama dan paling menonjol adalah biaya yang lebih terjangkau. Setidaknya 27,2 persen atau 224 responden memilih alasan ini ketika memutuskan untuk berkonsultasi dengan bidan. Selain itu, faktor lain yang juga cukup menjadi pertimbangan adalah keinginan untuk bersalin secara normal, yakni sebesar 26,7 persen atau 220 responden, perasaan yang lebih nyaman karena ditangani oleh wanita, yakni sebesar 20,6 persen atau 170 responden, dan tidak perlu harus mengantri seperti saat ke dokter kandungan, yakni sebesar 13,5 persen atau 111 responden.
Salah satu ibu yang berhasil diwawancarai, yakni Elin Herlina juga mengungkapkan hal yang sama. Wanita berusia 21 tahun yang kini tengah mengandung anak pertamanya itu mengaku bahwa dirinya lebih mempercayakan seorang bidan untuk menangani kehamilan dan persalinannya.
“Karena bidan kan sama-sama wanita, terus dekat dari rumah, dan kebetulan juga teman dari orang tua. Lagipula, mungkin untuk biayanya juga lebih terjangkau. Karena kalau ke dokter kandungan kan harus ke rumah sakit, jadi mungkin biayanya akan lebih mahal,” katanya dalam keterangan pers yang diterima TEMPO.CO pada 28 Juni 2019.
Kesamaan jenis kelamin memang membuat kebanyakan wanita merasa lebih nyaman untuk berkonsultasi perihal kehamilan dan persalinan. Ketua umum Ikatan Bidan Indonesia atai IBI, Emi Nurjasmi mengatakan bidan di Indonesia dan hampir di seluruh dunia memang sebagian besar wanita. Bidan memberikan asuhan yang berkelanjutan atau continue of care.
"Jadi, ini meliputi wanita sebelum hamil, saat hamil, setelah melahirkan, bahkan sampai nanti dia pulang ke rumah. Bidan biasanya melakukan day home visit atau home care. Nah, kalau pria kan jadinya kurang nyaman dan malah terbatas untuk melakukan follow up lanjutan,” ujar Emi. Meski demikian, baik bidan maupun dokter kandungan, keduanya memiliki kompetensi serta ruang lingkupnya masing-masing. Kini, seluruh keputusan pun dikembalikan kepada calon ibu.