CANTIKA.COM, Jakarta - Infeksi telinga sangat rentan terjadi pada bayi yang erusia di bawah tiga tahun. Di periode ini, mereka baru pertama kali ‘berkenalan’ dengan kuman dan belum punya tameng imunitas yang kuat. Itu sebabnya, infeksi seperti yang terjadi di telinga kerap terjadi.
Baca juga: Pilih Stroller Bayi Jangan Lupa Kenyamanan Ibu dan Ayah
Berbeda dengan ruam popok atau flu yang gejalanya bisa dideteksi dengan jelas, kadang infeksi telinga pada bayi luput terdeteksi. Meski demikian, orangtua tetap harus waspada akan kemungkinan infeksi telinga pada bayi mereka.
Bayi dan anak-anak berusia di bawah tiga tahun rentan mengalami infeksi telinga selain karena faktor kekebalan tubuh, juga karena saluran eustachius (liang) di telinganya berbentuk lebih horizontal. Akibatnya, cairan cenderung mengendap bukannya keluar dari telinga.
Beberapa gejala infeksi telinga pada bayi antara lain kadang muncul bersamaan dengan demam, nyeri pada telinga, keluar cairan bening atau kekuningan dari telinga, kulit bersisik di area luar telinga, tidur tidak nyenyak, anak kerap menggaruk telinga mereka, tidak bisa mendengar dengan jelas, kurang nafsu makan, muntah dab diare. Gejala lain tentu saja kadang anak menjadi lebih rewel dan serba salah. Hal ini terjadi karena mereka merasa sangat tidak nyaman.
Selanjutnya cara mencegah infeksi telinga bayi Halaman