CANTIKA.COM, Jakarta - Camila Cabello harus mengatasi banyak hal dalam perjalanannya menuju kesuksesan. Dalam unggahan di Instagram-nya, penyanyi berusia 22 tahun ini secara terbuka mengungkapkan perjuangannya dengan kecemasan. Ia juga mengaku sempat takut bernyanyi di depan siapa pun, termasuk orangtuanya.
“Saya tidak pernah bernyanyi di depan orang tua atau teman-teman saya dan akan bingung ketika mereka meminta saya untuk melakukannya, saya bernyanyi di kamar saya ketika orang tua saya pergi ke Walmart dan menangis ketika suatu hari saya melihat mereka merekam saya melalui celah pintu,” ujar Camila Cabello.
Baca Juga:
Bahkan air matanya berlinang ketika orang-orang menyanyikan lagu selamat ulang tahun, karena semua perhatian membuatnya merasa kewalahan. “Saya umumnya sangat gugup dan cemas secara sosial ketika saya masih kecil; dan orang-orang selalu memiliki pandangan tidak percaya ketika saya mengatakan itu kepada mereka," tambahnya.
Camila Cabello (kiri) tampil menghibur warga New York saat merayakan malam Tahun Baru di Times Square di New York City, New York, AS., 31 Desember 2017. AP Photo
Penyanyi kelahiran Kuba itu kemudian menjelaskan bahwa dia terinspirasi untuk membuka diri kepada penggemarnya tentang perjalanannya, setelah baru-baru ini diminta untuk merenungkan tekadnya oleh seorang pewawancara. "Aku merasa seperti seluruh hidupku ada dua Camila dalam diriku," ujar Camila Cabello.
Dia melanjutkan ada Camila kecil yang takut akan hal yang tidak diketahui, menyadari semua hal yang salah. Lalu ada Camila lainnya dan dia tahu apa yang dia inginkan dari hidupnya. Meski sosok Camila kecil belum hilang darinya, ia tidak lagi membiarkan Camila kecil menguasai dirinya.
"Yang benar adalah kamu memutuskan ingin menjadi siapa setiap hari, bahkan jika belum berani bersosialisasi atau mencari petulangan, bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya,” ujarnya seperti dilansir dari laman People.
Camila Cabello menambahkan bahwa dia berharap menjadi sangat jujur sehingga dia dapat menginspirasi orang lain untuk menyadari bahwa mereka juga mampu memiliki aspirasi mereka sendiri. “Saya tetap diri saya sendiri, tapi saya telah banyak berubah, kamu dapat memilih ingin seperti apa, paksa diri sendiri untuk melakukan hal yang ditakuti, kejar apa yang diinginkan, karena kamu layak mendapatkannya, layak diperjuangkan. Itu yang paling berharga,” tandasnya.