CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa orang tua mengkhawatirkan apakah aman memberikan suplemen zat besi kepada bayi. Ditambah sejumlah mitos yang menyebutkan suplemen zat besi belum bisa diproses dengan baik oleh organ-organ bayi yang baru bertumbuh. Ataupun dipercaya bisa merusak khasiat Air Susu Ibu (ASI).
“Suplemen zat besi aman diberikan kepada bayi, termasuk bayi prematur dan bayi ASI eksklusif. Yang perlu dipahami para ibu, suplementasi itu bukan ASI, melainkan obat. Obat zat besi. Jadi, ASI eksklusif yang diberikan zat besi atau obat apapun tidak akan menggugurkan ASI,” ucap dokter Rini Sekartini spesialis anak dan kandungan di Seminar Edukasi Umum Sangobion di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu 3 Juli 2019.
Lebih lanjut dia menjabarkan, “Karena para ibu yang khawatir sering bilang kalau dikasih obat nanti enggak jadi ASI eksklusif lagi, Dok. Itu tidak benar. Pengobatan apapun yang diberikan dengan cara diminum tidak menggugurkan khasiat ASI. Apalagi suplemen zat besi ini penting untuk perkembangan otak anak di 1000 hari pertama kehidupan.”
Prof.Dr.dr Rini Sekartini, Sp.A(K) di acara Seminar Edukasi Umum Sangobion, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu 3 Juli 2019. Tempo/Silvy Riana Putri
Dokter Rini pun menyatakan suplemen zat besi sudah melalui rangkaian penelitian dan menjalani kaidah yang sesuai kebutuhan penggunanya.
“Kami di Ikatan Dokter Anak Indonesia sudah menetapkan pemberian suplemen zat besi bisa diberikan sejak bayi berusia tiga bulan. Untuk bayi prematur dimulai lebih awal dari usia dua bulan. Kalau dosis pencegahan cukup satu kali dalam sehari. Bila untuk pengobatan, dosis suplemen zat besi tergantung kondisi si bayi,” ungkapnya.
Khusus bayi, pemberian suplemen zat besi harus menggunakan drop, bukan dalam bentuk sirop, tablet, atau kapsul.
“Dengan memakai drop, takarannya tepat. Kalau ibu-ibu kasih sirup kemungkinan sulit untuk menakarnya. Dosisnya tidak boleh kelebihan juga. Saya sarankan saat memberi suplemen zat besi kepada bayi dicampur sedikit dengan air putih supaya tidak kental dan menghindari mual. Misalnya harus 1 cc, kita kasih bertahap. Kalau dikasih sekaligus, bayi yang mudah mual bisa langsung muntah,” tukas dokter Rini.