CANTIKA.COM, Jakarta - Daging termasuk protein hewani yang baik untuk tubuh. Tapi sayangnya, tidak semua jenis daging atau daging olahan bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Melansir dari laman Cheat Sheet, berikut adalah sebagian jenis daging yang wajib dihindari lantaran memberikan dampak negatif.
1. Nugget ayam
Saat sedang terburu-buru, tak jarang orang tua yang memberikan bekal anak dengan nugget ayam. Sayangnya, ini harus dihindari karena bisa memberikan efek yang negatif pada kesehatan tubuh. Alasan pertama, nugget memiliki 210 kalori dan 480 miligram sodium dalam satu porsi. Kedua, makanan olahan ini juga mengandung bahan pengawet.
2. Bakon
Tiga irisan bakon dipercaya mengandung sekitar 150 kalori karena mayoritasnya terdiri dari lemak. Daging babi ini juga memiliki 570 miligram sodium per porsi, setara dengan 24 persen dari kebutuhan harian yang direkomendasikan. Bahkan, menurut laman The Huffington Post, bakon dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi, sebaiknya hindari mengonsumsinya.
3. Bebek panggang
Ahli nutrisi menunjukkan bahwa dalam setengah mangkuk bebek panggang dengan kulit memiliki total 235 kalori dan 75 persen lemak. Ini berarti sama saja dengan mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dan risiko penyakit jantung. Lebih dari itu, AHA juga menyebut bebek yang memiliki sedikit protein sehingga tidak akan memberikan pengaruh positif pada kebutuhan tubuh.
4. Daging deli
Daging deli mungkin adalah salah satu makanan terburuk yang ada di lemari es sebab dipercaya mengandung banyak natrium. Lebih dari itu, daging ini juga sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar. Sementara daging deli mungkin tampak menjadi cara cepat dan mudah untuk mendapatkan protein, jauh lebih baik jika memilih opsi lain, seperti potongan daging kalkun saja.
5. Hot dog
Hot dog memang merupakan daging yang diolah dari gabungan daging sapi dan ayam. Sayangnya, campuran lain seperti sirup jagung dan garam membuat hot dog menjadi kemasan daging penuh natrium dan sedikit protein. Para ahli pun lantas mengaitkan nitrat yang dapat berkontribusi pada kanker.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA
