CANTIKA.COM, Jakarta - Yogurt salah satu jenis kudapan yang kerap dipertanyakan keamanannya untuk dikonsumsi ibu hamil. Sama halnya dengan sushi, diperdebatkan karena sejumlah kandungan yang ada di dalamnya.
1. Sudah melalui proses pasteurisasi
Yogurt aman dikonsumi ibu hamil selama diolah dari susu yang terpasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses memanaskan bahan makanan untuk membunuh organisme berbahaya seperti bakteri hingga protozoa. Tak hanya itu, dengan pasteurisasi maka pertumbuhan mikroba pada makanan juga lebih lambat.
Yogurt akan menjadi berbahaya apabila kandungan susu yang digunakan belum dipasteurisasi. Bisa saja, ada bakteri Listeria yang dapat membahayakan janin dan ibu. Oleh karena itu, ibu hamil harus jeli membaca label di kemasan yogurt apakah susu yang digunakan sudah melalui pasteurisasi.
2. Rendah lemak
Baca Juga:
Selain harus melalui proses pasteurisasi, ibu hamil disarankan memilih yogurt yang rendah lemak. Kelebihan saturated fat dalam yogurt tidak baik untuk siapapun, terutama ibu hamil.
Mengonsumsi yogurt yang tinggi lemak bisa saja menyebabkan masalah pada jantung, pencernaan, hingga kelebihan berat badan. Tanpa makanan tinggi lemak saja seorang ibu hamil pasti mengalami kenaikan berat badan, rasanya tak perlu menambah drastis gerak timbangan ke kanan dengan yogurt tinggi lemak, bukan?
3. Porsi ideal untuk konsumsi yogurt
Perhatikan pula dosis konsumsi yogurt rendah lemak dalam sehari adalah 600 gram untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian. Rata-rata, angka tersebut bisa diperoleh dari 3 cup yogurt porsi kecil (200 gram).
4. Tidak menambah pemanis buatan
Sebaiknya hindari menambah pemanis buatan ke dalam yogurt. Pilihlah buah-buahan sehat atau madu sebagai teman makan yogurt Anda. Jadi, sekarang tak ada alasan lagi untuk takut mengonsumsi yogurt karena banyak rumor yang beredar. Selama yogurt memiliki kriteria di atas, mengonsumsinya justru akan berdampak positif untuk tubuh.