CANTIKA.COM, Jakarta - Belum usai kisah di balik Meghan Markle menjadi editor tamu Vogue Inggris edisi September 2019. Kali ini terkait pemilihan Salma Hayek sebagai salah satu dari 15 perempuan untuk sampul Vogue yang mengangkat isu Forces for Change.
Melansir dari laman Cheatsheet, baru-baru ini terungkap latar belakang terpilihnya Salma Hayek dan kisahnya saat ditelepon oleh Duchess of Sussex. Aktris berusia 52 tahun ini mengetahui dirinya terpilih sebagai salah satu model sampul Vogue Inggris saat berada di dalam mobil. Pimpinan redaksi Vogue Inggris Edward Enninful yang menelponnya sendiri untuk membuka percakapan rahasia tersebut.
“Enninful berkata, Dengar, ada seseorang yang ingin bicara dengan kamu di telepon. Apakah kamu di mobil bersama orang lain-orang?” kenang Hayek. "Saya jawab, 'Ya.' Lalu, ia memberitahuku 'kamu tidak bisa mengatakan nama orang yang akan bicara ini.' Terus terang, aku pikir itu hanya lelucon," kisah aktris kelahiran Meksiko ini.
Hayek pun melanjutkan kisahnya, “Markle berbicara: saya sedang mengerjakan sampul majalah tapi bukan saya yang menjadi model sampulnya. Saya akan menempatkan sosok perempuan yang saya favoritkan. Dan, kamu tentu salah satunya. Anda salah satu yang pertama.”
Baik Meghan Markle ataupun Salma Hayek belum pernah bertemu sebelumnya, tetapi Markle telah lama mengikuti perjalanan karir Hayek dan, yang lebih penting, keterlibatannya dalam meningkatkan kesadaran akan kekerasan terhadap perempuan. Hayek juga bekerja sama dengan Revlon untuk menjual produk-produk yang memiliki nomor telepon agar bisa dihubungi oleh perempuan jika mereka berada dalam situasi berbahaya dan membutuhkan bantuan.
"Saya pikir kami memiliki koneksi sebelumnya, bahkan saat baru pertama berbicara satu sama lain," ujar Hayek tentang Markle. “Yang mengejutkan perempuan ini telah memperhatikan saya dan saya tidak tahu. Ini sangat indah dan saya benar-benar berpikir bahwa kami memiliki ikatan khusus."
Selain Salma Hayek dengan gerakan anti kekerasan terhadap perempuan, Meghan Markle ini juga memilih sosok para perempuan yang memberikan dampak dan meningkatkan standar kesetaraan, kebaikan, keadilan dan keterbukaan pikiran. Di antaranya model Adwoa Aboah, Adut Akech, petinju Ramla Ali, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, aktris Gemma Chan, Jane Fonda, Yara Sahidi, Jameela Jamil, aktivis Greta Thunberg, hingga Michelle Obama.
Meghan pun punya pertimbangan sendiri untuk tidak tampil di sampul majalah. "Sejak awal, kami berbicara tentang sampul - apakah dia akan ada di sana atau tidak," kata Enninful seperti dilansir dari laman People. “Pada akhirnya, dia merasa bahwa dalam beberapa hal akan terkesan sombong. Sebagai gantinya, dia ingin fokus pada wanita yang dia kagumi.
Meghan Markle merupakan editor tamu pertama dalam sejarah 103 tahun majalah itu. Dia sangat detail di sepanjang proses pembuatan konten majalah mulai dari memilih model sampul, wawancara hingga memilih fotografer. Perempuan 38 tahun ini mempersiapkan semuanya selama tujuh bulan bersama Enninful dan tentunya tim editorial Vogue Inggris.