CANTIKA.COM, Jakarta - Industri perawatan kulit atau skincare tidak pernah berhenti meluncurkan produk dalam hitungan hari. Contohnya saja, saat berbelanja ke toko kosmetik dan obat-obatan atau drugstore setiap minggu ada saja tampilan produk baru dengan keunggulan khasiat masing-masing. Saat ini, produk perawatan kulit dari segi bahan kandungan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu natural, organik, dan kimia. Kita kerap membaca cap atau label tersebut pada kemasan produk. Lalu apa yang membedakan ketiganya dan mana yang lebih baik?
“Bahan natural itu artinya kandungannya diambil dari tanaman dan tidak mengandung hewani. Kalau organik dari tanaman juga, tetapi dikembangkan di dalam lingkungan yang sudah dibentuk dan diatur. Dari sana diekstrak kandungannya itulah yang dinamakan dengan produk organik,” ucap Rizqa Ridhayati Zulka product specialist FMCG PT EIG Dermal Wellness Indonesia saat ditemui di acara peluncuran Nurish Organiq di Jakarta Selatan, Rabu 4 September 2019.
Kalau untuk produk berbasis kimia, tentu semua prosesnya melalui tahapan kimia. Lalu muncul pertanyaan di kepala mana yang lebih cepat dan baik di antara kimia dengan organik dan natural. “Sebenarnya untuk proses bahan organik yang diambil juga senyawa kimianya, tetapi senyawa kimianya itu berasal dari tanaman. Kalau yang bahan kimia, senyawa kimianya adalah buatan. Untuk menentukan mana yang lebih cepat hasilnya itu tergantung pada konsentrat. Senyawa kimia di dalam produk juga ada batas maksimum konsentrat yang boleh digunakan untuk menjaga kesehatan wajah. Bila bicara efek samping, tentu produk berbasis kimia lebih banyak dibandingkan produk organik dan natural,” jelas Rizqa.
Ingatlah, suatu studi mengungkapkan bahwa perempuan setiap harinya terpapar sebanyak 160 bahan kimia setiap harinya, sementara pria terpapar sekitar 85 bahan kimia setiap harinya. Jadi, lebih baik semakin jeli saat membaca kandungan produk perawatan kulit dan makeup setiap harinya.