CANTIKA.COM, Jakarta - Tumit pecah-pecah merupakan masalah kulit kaki yang dialami sejumlah perempuan. Penyebab tumit pecah-pecah di antaranya sering berjalan tanpa alas kaki, memakai sandal terbuka di bagian tumit, sering berdiri dalam waktu lama, menggunakan sepatu yang kurang pas untuk melindungi tumit, kerap merendam kaki di air panas hingga akibat suhu udara yang dingin dan kering.
Kondisi tumit pecah-pecah bisa menganggu penampilan saat memakai sandal atau sepatu terbuka di bagian tumit. Terlebih lagi, saat harus tidak memakai alas kaki, misalnya duduk di dalam masjid. Kondisi tumit pecah-pecah kerap disembunyikan dengan memakai kaus kaki atau menekukkan kaki.
Selain soal menganggu penampilan, tumit pecah-pecah juga bisa menyebabkan nyeri tumit. Kondisi ini berawal dari kulit kaki yang kering, menumpuknya sel-sel kulit mati, dan kulit tumit yang jadi menebal serta mengeras.
Saat berjalan, bantalan lemak di tumit akan menyebar dan menipis. Kulit tumit yang mengeras akhirnya pecah-pecah. Bila semakin parah, tumit pecah-pecah bahkan bisa berdarah dan sakit ketika digunakan untuk berjalan.
Tapi tak perlu khawatir juga, kondisi kulit tumit pecah-pecah bisa diatasi asalkan dengan perawatan rutin seperti berikut ini.
1. Pelembap jenis emolien humektan
Untuk mengatasi tumit pecah-pecah, pilihlah pelembap jenis emolien humektan. Emolien adalah bahan aktif dalam pelembap, yang meresap ke dalam kulit dan mengurangi penguapan cairan. Bahan ini akan membentuk lapisan di kulit yang kering, sehingga kulit tampak lembut, halus dan kenyal.
Humektan merupakan bahan aktif yang bekerja meningkatkan kadar air di lapisan kulit paling luar dengan menarik kandungan air di udara atau menarik air dari lapisan kulit dalam. Contoh jenis pelembap emolien humektan merupakan produk pelembap yang mengandung lanolin dan gliserin sebagai bahan aktifnya.
2. Pelembap jenis oklusif
Jika pelembap jenis emolien humektan sudah terserap oleh kulit, oleskan pelembap jenis oklusif pada kulit kaki dan tumit. Pelembap ini akan membantu dalam menahan cairan di lapisan kulit. Pelembap oklusif berfungsi melapisi kulit paling luar agar kandungan air di kulit tidak cepat menguap. Contoh pelembap jenis ini adalah petroleum jelly dan minyak mineral.
3. Jaga sirkulasi udara pada kaki
Setelah mengoleskan petroleum jelly atau minyak mineral pada kaki, kenakan kaus kaki berbahan katun. Bahan katun akan membantu menjaga kelembapan kaki sekaligus memungkinkan kaki untuk tetap mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Dengan memakai kaus kaki, Anda juga bisa mencegah noda minyak dan petroleum jelly agar tidak mengenai seprai maupun permukaan perabotan lainnya.
Jika Anda tidak terbiasa mengenakan kaus kaki saat tidur, bertelanjang kaki juga boleh dilakukan. Namun pastikan pelembap telah terserap sempurna sebelum Anda tidur. Hindari penggunaan sepatu yang terlalu ketat agar sirkulasi udara pada kaki tetap lancar.
4. Bahan keratolitik
Bahan keratolitik berfungsi meluruhkan sel-sel kulit mati yang menebal dan mengeras, sehingga kulit pada tumit menjadi lebih tipis dan lebih lembut. Pilih produk yang mengandung alpha hidroxy acid (AHA) atau asam salisilat sebagai bahan aktif keratolitik.
5. Batu apung
Menggosokkan batu apung secara lembut pada tumit pecah-pecah yang sudah diberi pelembap, akan membantu dalam merontokkan sel-sel kulit mati dan mengurangi ketebalan kulit yang sudah kapalan. Jangan gunakan silet cukur atau gunting untuk memotong kulit yang kapalan. Cukup gosok dengan batu apung secara teratur. Namun hindari langkah ini jika Anda mengidap diabetes.
Dengan langkah-langkah perawatan tersebut, tumit pecah-pecah akan membaik dalam waktu beberapa hari. Konsultasikan ke dokter, jika kondisi pecah-pecah sampai berdarah, mengalami peradangan, atau terasa nyeri.