CANTIKA.COM, Jakarta - Kayu manis dikenal sebagai salah satu rempah yang sering ditambahkan ke dalam kue, roti, atau minuman untuk memperkaya cita rasa dan aroma. Beberapa di antara kita pasti sering memesan menu yang mengandung kayu manis saat berada di toko roti atau kedai kopi. Selain berkaitan dengan kuliner, kayu manis juga populer untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
Namun, Anda perlu berhati-hati mengonsumsinya. Kandungan coumarin dalam kayu manis bersifat racun yang memiliki efek samping kesehatan saat dikonsumsi terlalu banyak.
Terdapat dua jenis kayu manis, yaitu kayu manis Cassia dan kayu manis Ceylon. Kedua kayu manis ini mengandung coumarin, namun kadarnya berbeda. Di Indonesia, kayu manis yang paling banyak di pasaran adalah Cassia. Kayu manis Cassia mengandung coumarin yang tinggi, sehingga harus lebih diwaspadai. Kayu manis Ceylon memiliki cita rasa yang lebih ringan dan rasa pahit yang lebih rendah dari jenis Cassia.
Kandungan coumarin yang lebih rendah dalam kayu manis Ceylon menjadikan kayu manis ini dapat dikonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak. Meski demikian, Anda tetap perlu mengatur takarannya dengan tepat untuk menghindari efek kayu manis yang berbahaya.
Anda bisa mengonsumsi sekitar satu sendok teh atau 0,5-2 gram kayu manis Cassia per harinya. Sementara untuk kayu manis Ceylon, batasannya adalah 2,5 sendok teh atau 6 gram. Anda juga perlu waspada jika mengonsumsi obat diabetes, obat penyakit hati, obat pengencer darah, obat antibiotik, obat jantung, dan obat lain yang dapat mempengaruhi fungsi hati.
Obat-obatan tersebut dapat berinteraksi dengan kayu manis, sehingga berpotensi meningkatkan efek samping kayu manis atau bahkan mengakibatkan bahaya lainnya.
Berikut sejumlah efek samping jika konsumsi kayu manis secara berlebihan
1. Mengakibatkan luka di mulut
Efek samping kayu manis berikutnya adalah luka mulut. Hal ini disebabkan oleh kandungan cinnamaldehyde dalam kayu manis, yang dapat memicu reaksi alergi saat dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Selain luka di mulut, efek samping kayu manis dalam bentuk alergi cinnamaldehyde juga bisa terjadi. Alergi ini ditandai dengan adanya sensasi terbakar atau gatal pada mulut, bercak-bercak putih dalam mulut, dan pembengkakan gusi atau lidah.
Dalam batasan normal, kandungan cinnamaldehyde tidak akan memunculkan reaksi alergi. Pasalnya, senyawa dalam air liur akan mencegah zat ini untuk menyentuh bagian dalam mulut dalam waktu terlalu lama.
Anda dapat menjalani tes alergi untuk memastikan apakah Anda bisa mengonsumsi kayu manis atau tidak. Dengan ini, keamanannya lebih terjamin.
2. Penurunan kadar gula darah yang berlebihan
Manfaat kayu manis yang terkenal di masyarakat adalah menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Namun konsumsi kayu manis terlalu banyak justru bisa menimbulkan efek samping kayu manis berupa kadar gula darah yang terlampau rendah.
Kadar gula yang terlalu rendah atau hipoglikemia dapat mengakibatkan gejala pusing, lelah, bahkan berpotensi menyebabkan pingsan.
Anda akan lebih rentan mengalami efek samping kayu manis ini jika Anda juga mengonsumsi obat untuk diabetes. Pasalnya, kayu manis dapat berinteraksi dengan obat diabetes dan meningkatkan efektivitasnya sehingga kadar gula darah turun hingga terlalu rendah.
3. Kerusakan organ hati
Efek samping kayu manis yang merugikan tubuh muncul karena salah satu kandungan di dalamnya, yaitu coumarin. Batas konsumsi coumarin per harinya adalah 0,1 mg per kg berat badan.
Bila Anda melewati batas tersebut, Anda akan mengalami efek samping kayu manis berupa kerusakan pada organ hati. Efek ini terjadi karena adanya keracunan coumarin.
Kandungan coumarin yang tinggi terdapat dalam jenis kayu manis Cassia. Kayu manis ini umum ditemukan dan digunakan oleh masyarakat. Konsumsi satu sampai satu setengah sendok teh kayu manis Cassia saja sudah melewati batas toleransi coumarin dalam tubuh. Mengerikan, bukan?
4. Menimbulkan masalah pada sistem pernapasan
Konsumsi kayu manis bentuk bubuk dengan porsi yang banyak dalam sekali makan, dapat memicu masalah pada sistem pernapasan. Kayu manis memiliki tekstur yang halus dan mudah terhirup.
Saat terisap, bubuk kayu manis dapat membuat Anda kesulitan bernapas dan batuk-batuk. Kandungan cinnamaldehyde dalam rempah ini juga berpotensi untuk mengiritasi tenggorokan dan berujung pada munculnya gangguan pernapasan.
Penderita asma harus berhati-hati terhadap bahaya kayu manis sehubungan dengan pernapasan. Efek samping kayu manis dapat menimbulkan kesulitan bernapas pada penderita asma.
Selain itu, serat kayu manis yang tidak dapat diproses dalam paru pun berpotensi menimbulkan peradangan paru. Inflamasi ini bisa berupa aspirasi pneumonia yang dapat merusak paru, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
5. Meningkatkan risiko kanker
Efek samping kayu manis yang tidak terduga adalah potensinya dalam meningkatkan risiko kanker. Sebuah pada tikus menemukan bahwa tumor yang bersifat kanker dapat muncul di paru-paru tikus yang mengonsumsi coumarin secara berlebih.
Bahaya kayu manis terhadap beberapa organ tubuh diyakini terjadi karena rempah ini dapat menimbulkan kerusakan organ. Kerusakan inilah yang kemudian mengakibatkan pergantian sel sehat dengan sel tumor yang mungkin bersifat kanker.
Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kaitan antara tumor dan coumarin, serta efek samping kayu manis terhadap peningkatan risiko kanker pada manusia.