CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah Anda sudah familiar dengan istilah skin fasting atau puasa kulit? Tren kecantikan dari Jepang ini makin populer di media sosial. Rutinitasnya adalah puasa kulit dengan menghindari penggunaan produk kecantikan apa pun selama satu atau dua hari agar kulit bisa detoksifikasi dan bernapas. Alasannya, terlalu sering menggunakan produk kecantikan menyebabkan kulit tidak cukup minyak alami. Akibatnya, kulit jadi lebih kering.
Dilansir dari laman Times of India, ide asli puasa kulit wajah adalah hanya melewatkan pelembap malam selama satu atau dua minggu dan makeup setidaknya seminggu sekali. Alasannya, ini akan membantu menormalkan sekresi minyak alami pada kulit wajah, yang telah melemah akibat pelembap yang berlebihan.
Namun, ide ini berkembang jadi lebih ekstrem sehingga menimbulkan pro dan kontra. Banyak orang benar-benar menghilangkan produk kulit untuk satu, dua, atau tiga hari.
Dokter kulit dari India Batul Patel mengakui ada beberapa informasi yang salah tentang definisi yang tepat dari puasa kulit. Orang-orang mengira puasa kulit berarti berpantang dari produk-produk perawatan kulit atau skincare.
“Penghentian total produk perawatan kulit wajah, bahkan untuk beberapa hari dapat menyebabkan beberapa masalah seperti kerusakan akibat sinar matahari, kulit terbakar, kulit kering, kulit tidak toleran, jerawat, dan lainnya,” kata dia.
Dia menambahkan sebaiknya lakukan perawatan kulit wajah sesuai jenis kulit agar kulit tetap sehat. Perawatan minimal terdiri dari pembersih, tabir surya, krim siang, dan krim malam. Ia menyebut krim malam sangat penting karena membantu memperbaiki kerusakan yang berlangsung pada siang hari.
Sama Rais, dokter kulit dan ahli kosmetologi, mengatakan menghentikan penggunaan produk perawatan kulit sepenuhnya dapat memperburuk kondisi kulit tertentu seperti jerawat. Jadi, ia menyarankan menghindari mengaplikasikan terlalu banyak produk pada kulit wajah karena dapat membuat pori-pori tersumbat dan dapat menyebabkan berjerawat.
“Oleskan tabir surya setiap hari sebelum melangkah keluar dan tetap dengan satu atau dua krim, daripada terlalu banyak menggunakan pelembap,” kata dia.
Sederhananya, puasa kulit seperti diet ekstrem yang pada akhirnya mungkin bisa berbahaya.
ANTARA