Mengulik A to Z Lingerie dari Bahan hingga Self-Love

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Lingerie label Nipplets. TEMPO | Rini Kustiani

Lingerie label Nipplets. TEMPO | Rini Kustiani

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apa yang terbersit di pikiran ketika kamu mendengar kata lingerie? Pakaian dalam berenda, berbahan halus, mahal, atau justru mengaitkannya dengan hal-hal negatif.

Pemilik label lingerie Nipplets, Ida Swasti mengatakan sebelum membeli dan menggunakan lingerie, sebaiknya pahami dulu apa itu lingerie dan apa manfaatnya. Selama tiga tahun mengembangkan bisnis ini, Ida mengatakan sebagian besar pelanggan pada awalnya memiliki persepsi bahwa lingerie itu dipakai untuk pasangan. Atau yang bekerja sebagai model. "Padahal lingerie itu ada untuk memenuhi kebutuhan yang memakainya dan meningkatkan kepercayaan diri," kata Ida dalam acara kampanye Nipplets Real People Real Body di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Ida, mengenalkan lingerie kepada kaum hawa bukan sekadar berjualan seperti pada umumnya. "Aku perlu masuk lebih dalam ke setiap pelanggan untuk memahami dan menyamakan persepsi tentang lingerie," ucap dia. Bahkan ketika pertama memulai bisnis ini dan menyampaikan kalau lingerie itu pada intinya untuk mencintai diri sendiri atau self-love, Ida malah dituduh sebagai wanita binal.

 Pemilik label lingerie Nipplets, Ida Swasti. TEMPO | Rini Kustiani

"Komentar seperti ini sudah menjadi makanan sehari-hari dan aku meyakini dengan terus memberikan pesan positif maka penilaian itu akan hilang dengan sendirinya," ungkap Ida. Persepsi tersebut, dia melanjutkan, bisa jadi karena yang menyampaikan belum memahami sudut pandang tentang persepsi tubuh yang sesungguhnya, menerima serta mencintai diri sendiri.

Psikolog Pingkan C. B. Rumondor mengatakan ada banyak persepsi tentang lingerie. Pingkan mengamini masih ada masyarakat Indonesia yang menganggap lingerie adalah instrumen pemuasan untuk pasangan, alat dekorasi tubuh, identitas sosial, dan kenyamanan diri. "Lingerie memiliki makna yang sangat personal dan definisinya luas sekali," katanya.

Jika menilik kamus, lingerie adalah pakaian dalam perempuan. Dari sisi bentuk, bahan, dan harganya, lingerie memiliki 'kelas' yang berbeda dari pakaian dalam berbahan katun atau granny panties. "Lingerie merupakan pakaian dalam dengan bahan spesial, sehingga seseorang yang menggunakannya maka seolah dia sedang mendekorasi diri dengan sesuatu yang spesial," tuturPingkan.

Psikolog Pingkan C. B. Rumondor. TEMPO | Rini Kustiani

Mereka yang memakai lingerie, menurut Pingkan, bisa dimaknai sebagai perpanjangan dari image keluar. "Kalau busana di luar sudah ok, orang ini ingin juga pakaian dalamnya selevel dengan apa yang tampak di luar. Penampilan yang paripurna luar dalam," tukasnya.

Sayangnya, Pingkan melanjutkan, anggapan lingerie itu hanya untuk mereka yang sudah menikah dan terlalu nakal membuat manfaatnya menjadi tak terlihat. "Lingerie itu seperti pakaian pada umumnya dan alat yang netral," tandasnya. Lingerie bisa memodifikasi bentuk tubuh, misalnya bikin pinggang lebih ramping, payudara tampak penuh, tergantung dari arti lingerie untuk perempuan itu sendiri.

RINI KUSTIANI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."