CANTIKA.COM, Jakarta - Coba jujur siapa yang suka mengintip ponsel pasangan atau sebaliknya menjadi objek yang diintai? Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas British Columbia (UBC) dan Universitas Lisbon, kebanyakan orang mengintip telepon pasangan dipicu rasa kecemburuan dan berniat untuk mengendalikan hubungan pasangan mereka dengan orang lain. Menariknya, sejumlah orang tidak keberatan jika suami, kekasih, atau temannya mengecek ponsel mereka. Tetapi bagi beberapa orang, perilaku seperti itu bisa menjadi sumber masalah. Studi pun meneliti bagaimana kaitan antara mengintip ponsel pasangan dengan hubungan.
Studi ini dilakukan dalam skala kecil dengan mengamati 102 subjek. Mereka diminta untuk bercerita tentang pengecekan ponsel yang dilakukan oleh pasangan atau diri sendiri. Kemudian mereka diminta untuk mengungkapkan apa yang terjadi pada hubungan setelah tindakan tersebut. Hampir 45 persen dari peserta mengatakan hubungan itu berakhir. Sementara 55 persen menyatakan hubungan selamat dari pengintaian ponsel.
Dalam laporan yang diterbitkan di ScienceDaily, penulis studi dan profesor ilmu komputer di UBC, Ivan Beschastnikh mengatakan, “Dalam kasus di mana hubungan berakhir, biasanya dipicu si pemilik ponsel merasa kepercayaannya dikhianati atau hubungan terasa sulit sebab selalu diawasi. Alasan lainnya adalah pondasi awal hubungan yang tidak kuat.”
Berdasarkan penelitian itu terbukti sebagian besar orang terganggu dengan perilaku pengecekan itu. Seperti dilansir dari laman Times of India, menurut konsultan senior psikologi Shweta Singh, "Disadari atau tidak, bila awalnya mengecek ponsel pasangan hanya iseng bisa berujung pada kebiasaan. Jika kebiasaan itu tidak terkendali, tindakan itu berubah menjadi obsesi dan sangat sulit untuk menahan keinginan tersebut.”
Singh melanjutkan, “Bukan hanya itu, bagi beberapa orang yang memiliki masalah kepercayaan dalam memata-matai ponsel pasangan akan kesulitan menghentikan kebiasaan itu.”
Bila Anda mendapati pasangan sedang memata-matai ponsel atau Anda yang melakukannya, cobalah untuk memikirkan sejumlah konsekuensi di atas. Tidak ada kata terlambat untuk berubah, bukan?