CANTIKA.COM, Jakarta - Saat pekerjaan membuat lebih tertekan dari biasanya dan tak kunjung ada peningkatan secara jenjang karier, beberapa di antara kita mulai berpikir resign atau keluar dari pekerjaan untuk mencari yang lebih baik dari segi penghasilan maupun karier di masa depan. Jika memang Anda mulai menimbang pilihan resign, cek terlebih dahulu sejumlah kesiapan Anda dari segala sisi.
Sebab masih banyak yang harus dilakukan sebelum Anda benar-benar bisa berjalan keluar dari pekerjaan untuk selamanya. Jadi, saat Anda duduk untuk menulis surat pengunduran diri itu, tarik napas panjang, dan pertimbangkan empat hal ini.
Seperti dilansir dari laman Real Simple, berikut empat pertanyaan yang harus dipertanyakan ke diri sendiri.
1. Apakah Anda siap secara finansial?
"Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan karyawan untuk ditinjau sebelum memberikan surat resign," kata Adina Rothfeld, direktur divisi perekrutan di perusahaan konsultan ForceBrands. Hal pertama dan paling penting untuk dipertimbangkan, menurut Rothfeld, adalah memikirkan kondisi keuangan Anda.
Tanyakan pada diri sendiri, dapatkah saya berhenti dari pekerjaan ini tanpa tumpukan tagihan, atau apakah saya memiliki cukup dana sampai pekerjaan baru saya dimulai? Selain gaji, Rothfeld mengatakan juga penting untuk memikirkan tentang sejumlah tunjangan, seperti dana liburan, dana komunikasi, bonus tahunan, asuransi kesehatan hingga opsi saham apa pun.
"Secara finansial, karyawan harus memahami syarat dan ketentuan pembayaran bonus mereka, jika berlaku, dan jika mereka perlu dipekerjakan agar tetap efektif," Rothfeld menjelaskan. Namun, Anda juga harus siap mempertimbangkan “utang” kepada perusahaan. "Karyawan juga harus melihat persoalan keuangan lain di antaranya pembayaran uang bersekolah yang dibayar kantor ataupun pinjaman lainnya kepada kantor," tukas Rothfeld.
2. Apakah sudah yakin dengan keputusan Anda?
Jika Anda seorang karyawan teladan dan berprestasi dalam pekerjaan, kemungkinan besar perusahaan akan menawarkan kesepakatan baru atau bertanya kepada Anda apa yang dibutuhakan. Bila Anda dihadapkan situasi itu dan ragu-ragu dalam bernegosiasi, berarti itu sinyal Anda belum siap resign.
"Mereka harus siap dan percaya diri saat memilih resign sebelum menghadapi negosiasi," papar Rothfeld. "Mereka juga harus berhati-hati saat menyampaikan alasan mereka, sebelum mempertimbangkan tetap berada di perusahaan saat proses negosiasi."
Halaman