CANTIKA.COM, Jakarta - Siklus menstruasi atau haid yang dialami oleh setiap wanita berbeda-beda. Sebagian wanita mungkin ada yang mengalami siklus haid panjang, sementara lainnya tergolong pendek. Ada pula yang memiliki volume darah haid yang banyak maupun darah haid sedikit.
Pada dasarnya, siklus haid yang Anda alami akan selalu sama atau konsisten setiap bulan. Namun ada beberapa kondisi tertentu yang bisa saja membuat menstruasi terasa janggal karena volume darah haid sedikit atau tidak sebanyak biasanya.
Darah haid sedikit bisa disebabkan oleh berbagai kondisi. Misalnya, faktor usia, kehamilan, pola hidup, ketidakseimbangan hormon hingga munculnya kondisi kesehatan tertentu. Apa saja?
Berikut sejumlah kemungkinan penyebab darah menstruasi Anda lebih sedikit keluar
1. Efek stres
Stres, apalagi yang berlebihan, kerap dikaitkan sebagai salah satu penyebab darah haid sedikit. Kondisi kejiwaan ini bisa berasal dari tekanan fisik maupun psikis.
Tekanan pekerjaan, konflik dengan pasangan atau keluarga, dan kehilangan orang yang dicintai merupakan contoh stres yang dipicu oleh kondisi psikis. Sementara stres akibat kondisi fisik bisa berupa olahraga berlebihan serta diet terlalu ketat.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa stres dapat mengganggu siklus haid dengan menghambat hormon yang berperan dalam proses ovulasi. Inilah yang bisa menjadi salah satu penyebab volume darah haid sedikit atau siklus haid menjadi tidak teratur.
Namun Anda tak perlu khawatir, siklus menstruasi dan jumlah darah haid Anda akan kembali normal ketika stres sudah menurun dari benak dan tubuh Anda.
2. Kehamilan
Ketika wanita hamil, ia seharusnya tidak mengalami menstruasi. Tetapi bercak darah bisa saja terjadi. Kondisi ini mungkin dikira sebagai darah haid sedikit bila Anda belum menyadari kondisi kehamilan Anda.
Faktanya, bercak darah tersebut bukanlah darah haid, melainkan tanda awal kehamilan yang disebut perdarahan implantasi. Sesuai namanya, perdarahan implantasi adalah jenis perdarahan yang terjadi saat sel telur yang telah dibuahi kemudian menempel pada lapisan dinding rahim. Kondisi ini biasanya berlangsung selama dua hari.
3. Sedang menyusui
Menyusui dapat membuat masa ovulasi Anda menjadi tidak beraturan, sehingga berdampak pada munculnya darah haid sedikit.
Produksi hormon prolaktin, yang berperan memproduksi ASI, bisa menghambat proses ovulasi dan menunda terjadinya haid untuk sementara waktu. Tapi tenang saja, tamu bulanan Anda akan kembali datang pada beberapa bulan setelah melahirkan.
Halaman