CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris Ria Irawan kembali dirawat di rumah sakit. Senin malam 18 November 2019, Ria Irawan dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Hingga ini sejumlah selebriti dan kerabat memanjatkan doa untuk kesembuhan putri dari aktris senior Ade Irawan ini.
Sejak 2014 Ria Irawan menjalani kemoterapi oral untuk melawan kanker endometrium. Sebelumnya, ia pernah menjalani proses pengobatan kemoterapi dan radiasi, sesuai anjuran dokter. Namun kini, menurut penuturan sang kakak, Dewi Irawan, Ria Irawan sedang menjalani kemoterapi oral, dengan meminum obat-obatan, untuk melawan sel kanker di tubuhnya.
Sebenarnya, apa bedanya kemoterapi biasa dari kemoterapi oral yang sedang dijalani oleh Ria Irawan? Lalu, obat kemoterapi apa yang dikonsumsinya?
Kemoterapi oral adalah obat yang digunakan oleh penderita kanker untuk menyusutkan atau membunuh sel kanker di dalam tubuhnya. Kemoterapi oral biasanya berbentuk pil atau cairan, yang dapat dikonsumsi di rumah.
Frekuensi seseorang dalam menjalani kemoterapi oral, tergantung dari tipe kanker yang diidapnya. Perlu diketahui, obat-obatan yang digunakan dalam menjalani kemoterapi oral pun, berbeda-beda, tergantung dari jenis kanker yang mengendap di dalam tubuh.
Setelah menjalani proses kemoterapi oral selama waktu yang telah ditentukan, penderita kanker biasanya akan “istirahat sementara” dari kemoterapi oral. Langkah ini dianggap mampu membuat tubuh penderita kanker memproduksi sel-sel baru yang sehat.
Beberapa hal di bawah ini, dianggap sebagai keuntungan kemoterapi oral, dibandingkan kemoterapi tradisional yang harus dijalani di dalam rumah sakit.
Kemoterapi oral dapat dijalankan di rumah, hanya dalam waktu beberapa menit saja. Berbeda dari kemoterapi tradisional, kemoterapi oral tidak akan menyita banyak waktu dari aktivitas seseorang.
Berbeda dari kemoterapi biasa, kemoterapi oral tidak menimbulkan efek berupa ketidaknyamanan fisik, yang berisiko meningkatkan kegelisahan. Hal ini dikarenakan kemoterapi tradisional yang masih menggunakan obat-obatan melalui intravena.
Walau begitu, pengidap kanker yang sedang menjalani kemoterapi oral harus jeli dalam melihat dosis obat yang harus dikonsumsi. Selain itu, sebaiknya ada orang di sekitarnya, seperti keluarga atau pasangan, yang selalu mengingatkan untuk meminum obat kemoterapi oral, agar tidak terlupa.
Namun, kemoterapi oral pun memiliki kekurangan. Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) menyebut, hanya sekitar 50 persen penderita kanker yang mengonsumsi obat-obatan kemoterapi oralnya dengan baik.
Selain itu, beberapa obat-obatan kemoterapi juga sangat berbahaya, jika dipegang langsung dengan tangan. Maka dari itu, beberapa pasien kanker, sampai harus menggunakan sarung tangan, saat meminum obat kemoterapi oral.