CANTIKA.COM, Jakarta - Ada banyak jenis diet yang dapat dipilih demi memiliki tubuh yang lebih sehat, serta berat badan yang proporsional. Salah satunya diet golongan darah. Jenis diet ini diciptakan oleh seorang naturopati bernama dr. Peter D'Adamo, pada tahun 1996, yang dijelaskan secara jelas dalam bukunya Eat Right 4 your Type. Ia telah mempopulerkan diet golongan darah, selama lebih dari dua dekade.
Diet golongan darah B, juga dikenal dengan sebutan the nomad. Dalam bukunya itu, Peter D’Adamo mengklaim bahwa diet yang paling optimal terhadap seseorang, sangat bergantung pada golongan darahnya. Selain itu, dokter berusia 63 tahun itu juga menegaskan, setiap golongan darah 'mewakili' ciri-ciri genetik nenek moyang seseorang, termasuk pola makan mereka.
Setiap golongan darah, memiliki menu makan yang berbeda. Seseorang yang memiliki golongan darah B, dan menjalani diet golongan darah B, dianggap sebagai omnivora, yang memakan daging dan juga tumbuh-tumbuhan.
Berikut adalah makanan yang dianjurkan untuk mereka yang menjalani diet golongan darah B:
- Daging kambing atau domba
- Daging kelinci
- Sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, kubis, sampai selada air
- Telur
- Produk susu rendah lemak
Meski begitu, terdapat makanan yang harus dihindari, dalam diet golongan darah B, menurut buku dr. Peter D’Adamo, seperti:
- Daging babi
- Daging ayam
- Jagung
- Gandum
- Lentil
- Tomat
- Kacang tanah
- Biji wijen
- Soba (mie asal Jepang).
Makanan yang dianjurkan untuk dihindari di atas, dianggap sebagai faktor terbesar dari naiknya berat badan pada orang bergolongan darah B. Selain itu, makanan yang sudah disebutkan di atas, bisa berdampak pada efisiensi proses metabolisme, yang mengakibatkan kelelahan, hipoglikemia, dan retensi cairan.
Pengaruh golongan darah terhadap diet
Selain tipe diet golongan darah B, masih ada diet golongan darah A, AB, hingga O. Semuanya memiliki jenis makanan yang boleh dikonsumsi dan asupan yang tidak dianjurkan.
Akan tetapi, penelitian menegaskan, segala macam makanan yang diperbolehkan di dalam diet golongan darah, termasuk diet golongan darah B, memang sudah menyehatkan, dan tidak ada pengaruhnya terhadap golongan darah seseorang. Segala diet golongan darah, didasari oleh makanan yang sehat, dan tentu saja, akan berdampak baik pada orang yang menjalaninya.
Jadi, jika Anda memiliki golongan darah B, dan sedang menjalani diet golongan darah, kemudian kesehatan Anda meningkat, hal ini dianggap tidak ada hubungannya dengan golongan darah. Sebab, makanan yang dianjurkan dalam diet golongan darah, memang rata-rata menyehatkan.
Dalam sebuah studi besar-besaran pada tahun 2013, sebuah kelompok peneliti memeriksa data dari 1.000 studi lebih. Mereka tidak menemukan studi yang mengamati efek kesehatan dari diet golongan darah. Di tahun yang sama, sebuah tinjauan sistematis dalam American Journal of Clinical, meneliti 16 studi tentang diet golongan darah. Ulasan tersebut menyimpulkan, tidak ada bukti terkini yang mendukung diet golongan darah.
Teori di balik diet golongan darah, masih perlu dipelajari lagi, dengan mengikutsertakan 2 kelompok peserta (dengan golongan darah sama). Dengan begitu, efektivitas diet golongan darah, bisa dibuktikan.