CANTIKA.COM, Jakarta - Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda Provinsi DKI Jakarta menunjukkan komitmen dalam membina dan memajukan perajin Jakarta melalui berbagai kegiatan. Salah satu lewat ajang Jakarta Craft atau JakCraft 2019 pada 25 November hingga 28 November 2019 silam, di Balai Kota Jakarta.
Fery Farhati Ketua Dekranasda Provinsi DKI Jakarta mengatakan JakCraft 2019 adalah ruang kreasi dan promosi bagi perajin Jakarta untuk menampilkan kerajinan yang bernapaskan sentuhan dan ikonik Kota Jakarta. "Kami terus berkomitmen dan berupaya agar para perajin memiliki kesempatan yang luas untuk bereksplorasi dengan kerajinan dan menjadi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat”, ujar Fery yang ditemui usai acara tersebut.
Fery juga memaparkan bahwa sejak Juli lalu Dekranasda Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan beberapa organisasi menginisiasi ajang penghargaan untuk para perempuan penggerak.
"Salah satunya sosok perajin yang telah berkontribusi dalam memajukan ekonomi kreatif, serta menghasilkan kerajinan yang bermanfaat bagi sekitar melalui pemberdayaan masyarakat dan lingkungan," ucap Fery.
Penghargaan ini dikemas melalui kegiatan Ibu Ibukota Awards, ajang apresiasi bagi perempuan penggerak yang melakukan #AksiHidupBaik dengan memberdayakan masyarakat dan lingkungan di DKI Jakarta.
Berikut empat perajin Jakarta yang terpilih menjadi nominasi Ibu Ibukota Awards bersama 21 sosok lainnya.
1. Tati Leliana Purba
Tati Leliana Purba bersama anak berkebutuhan khusus, muridnya di SLB N 6 Jakarta membuat kerajinan ramah lingkungan. Ia termasuk dalam nominasi Ibu Ibukota Awards. (TEMPO/Eka Wahyu Pramita)
Aksi hidup baik dan kepiawaiannya mendidik anak-anak SLB N 6 Jakarya untuk membuat kerajinan tangan yang bernilai jual dan menciptakan bisnis yang berkelanjutan dengan tujuan supaya anak-anak didiknya mandiri dan bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
2. Irmanita Hutabarat
Irmanita Hutabarat memberikan pelatihan membatik, menyulam dan menjahit bagi ibu-ibu di Rusun Marunda yang telah kehilangan pendapatan karena relokasi. Dia berperan untuk memasarkan karya mereka, yaitu Batik Marunda.
Batik Marunda merupakan batik dengan ciri khas warna hitam dengan motif kekayaan alam dan kearifan Jakarta. Batik ini telah dipromosikan melalui berbagai pameran di dalam dan luar negeri, serta telah digunakan oleh para perancang busana Indonesia sebagai bahan rancangan mereka, bahkan telah ditampilkan di Jakarta Fashion Week.
3. Ratih Puspitawati
Ratih Puspitawati memberdayakan para tetangganya dengan membuat kerajinan aksesori hijab. Pada awalnya, aksi hidup baik yang ia lakukan tidak semata-mata untuk pemenuhan finansial, namun lebih kepada penyediaan lapangan kerja. Kini, Poes Craft yang ia besarkan sudah mengikuti pameran-pameran di dalam dan luar negeri.
4. Chevie Mawarti
Chevie Mawarti salah satu nominasi Ibu Ibukota Awards. Dia membuat kerajinan tangan dan memberdayakan para Narapidana perempuan di Lapas Pondok Bambu juga penyandang disabilitas. (TEMPO/Eka Wahyu Pramita)
Mengolah limbah menjadi berkah, demikian aksi hidup baik yang ia lakukan. Selain menciptakan kerajinan unik dan bernilai jual tinggi, pemilik Arnetta Craft ini mampu memberdayakan para perempuan antara lain tahanan di Lapas Wanita Pondok Bambu, yatim piatu, dan penyandang disabilitas. Tujuannya mulia, yaitu mendorong perempuan untuk mandiri secara ekonomi.
Pada tahun 2020 Dekranasda Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan beberapa kegiatan antara lain Pameran Kerajinan Anak, Jakarta Souvenir Design Awards (JSDA), dan tentunya JakCraft 2020. Dekranasda Provinsi DKI Jakarta berharap kegiatan ini mampu melestarikan dan memberikan inovasi bagi Kota Jakarta di bidang ekonomi kreatif. Puncak kegiatan ini akan digelar pada 20 Desember mendatang.
EKA WAHYU PRAMITA