CANTIKA.COM, JAKARTA - Penampilan kebaya lekat dengan identitas perempuan Indonesia dan tak lekang oleh zaman. Semangat itulah yang mendorong Roemah Kebaya Vielga by Vielga Wenninda berkolaborasi dengan Miss Mysa Accesories by Emylia Maisa menyelenggarakan fashion show kebaya dipadukan aksesori mutiara khas Indonesia
Bertajuk Sound of Nature in Harmony, sebanyak 53 looks diperagakan oleh para model dan juga para pencinta kebaya yang terbagi menjadi tiga sequence. Dibuka oleh peragaan kebaya klasik warna merah, kuning, hitam, dan putih yang berpotongan sederhana, namun tetap manis dengan dominasi bahan brokat dan viscose sebanyak 21 looks.
Sequence kedua menampilkan kebaya ready to wear yang dimodifikasi dengan kain lurik warna merah, abu-abu, hitam, merah, hijau dan ungu. Sebanyak 11 koleksi terdiri dari luaran, one sleevess, rompi, gaun, atasan, bolero hingga midi dress yang dihiasi aksen lipit.
Fashion show Sound of Nature in Harmony mempersembahkan kolaborasi Roemah Kebaya Vielga by Vielga Wenninda dengan Miss Mysa Accesories by Emylia Maisa di Jakarta, Jumat 6 Desember 2019. TEMPO/ Eka Wahyu Pramita
Sebagai penutup, sequence ketiga, menghadirkan kebaya encim dengan tampilan lebih glamor memakai bahan renda, organza hingga sutra. Aksen embroidery yang dibuat handmade terlihat berwarna-warni senada dengan warna kebaya yang didominasi merah, kuning, dan hijau.
Vielga Winnenda mengungkapkan sejak berdiri 10 tahun silam, Roemah Kebaya Vielga memang concern pada kebaya encim desain potongan klasik, kasual, dan glamor.
"Kalau untuk pengerjaan brokat dan bordir masih handmade atau buatan tangan perajin. Sebab kami ingin kebaya yang dihasilkan menjadi personal dengan sentuhan handmade," ucap Vielga yang ditemui di Jakarta, Jumat 6 Desember 2019.
Fashion show Sound of Nature in Harmony mempersembahkan kolaborasi Roemah Kebaya Vielga by Vielga Wenninda dengan Miss Mysa Accesories by Emylia Maisa di Jakarta, Jumat 6 Desember 2019. TEMPO/ Eka Wahyu Pramita
Untuk pengerjaan bordir, dulunya Vielga dibantu beberapa perajin, tapi kini jumlahnya berkembang menjadi 200 orang.
Alasan Vielga fokus pada bordir buatan perajin karena detail dan teknik lebih bagus pengerjaannya dibanding dengan bordir komputer yang lebih mass production.
"Kalau bordir manual hasilnya akan sangat halus, artistik, dan setiap produk yang dihasilkan kualitasnya bisa berbeda, sehingga sangat eksklusif bagi pecinta kebaya khususnya bordir,"jelas Vielga yang ditemui sebelum show berlangsung.
Fashion show Sound of Nature in Harmony mempersembahkan kolaborasi Roemah Kebaya Vielga by Vielga Wenninda dengan Miss Mysa Accesories by Emylia Maisa di Jakarta, Jumat 6 Desember 2019. TEMPO/ Eka Wahyu Pramita
Selain menjaga kualitas bordir buatan perajin, Vielga juga meyakini tak terlalu mengikuti tren, tapi berusaha menciptakan tren. "Kebetulan saya pribadi tidak terlalu percaya sama tren. Tapi kita create supaya desain yang kita buat disukai orang dan diterima pasar," imbuh ia.
Selain dibalut keindahan ragam kebaya, para model juga mengenakan aksesori mutiara asli Indonesia di antaranya dari Lombok, Papua, dan Maluku. Jenis aksesori mutiara yang dipakai mulai giwang, kalung, choker, gelang, bros, dan cincin rancangan Emylia Maisa. Selain bahan utama mutiara, koleksi aksesorinya juga memakai sumber daya alam lainnya, seperti tembaga, emas, rodium, dan kuningan.