CANTIKA.COM, Jakarta - Mamah Dedeh memarahi panitia karena saat hendak memberikan sambutan dan menyapa para tamu penting, ia tidak bisa menyebutkan nama dan jabatannya. "Ini bagaimana panitia, nini-nini (nenek-nenek) nyaris 70 tahun malah dikasih tulisannya kecil-kecil. Mana bisa terbaca," katanya pada 9 Desember 2019 dalam acara bertajuk 'Hidup Rukun Bermasyarakat' Tabligh Akbar bersama Mamah Dedeh oleh PKK RW 10 Bekasi Jaya, Bekasi.
Menghiraukan salah satu panitia yang memberikannya handphone dengan tulisan nama para tamu penting dengan ukuran yang lebih besar, Mamah Dedeh pun langsung menyapa para tamunya. "Assalamualaikum, selamat datang para tamu terhormat dan para tokoh masyarakat setempat," katanya singkat dan lugas.
Beberapa kali Mamah Dedeh menyebut usianya yang tidak muda lagi. "Saya ini sebenarnya usianya 69 tahun. Nanti 5 Agustus 2020, 70 tahun," kata pemilik nama lengkap Dedeh Rosidah Syarifusin itu.
Ia mengatakan sengaja meminta panitia untuk memberikan kursi putar agar bisa menoleh ke semua jamaahnya dari kiri atau kanan. Agar ia mudah berputar dan melihat tema paparannya hari itu yang terpasang di spanduk yang terletak di belakang.
"Ini lutut sudah tidak bisa menopang berat badan dan berkeliling panggung saat bicara," ungkapnya.
Mamah Dedeh saat mengisi acara tabligh akbar bertajuk 'Hidup Rukun Bermasyarakat' yang diselenggarakan PKK RW 10 Bekasi Jaya, Bekasi, 9 Desember 2019. TEMPO/Mitra Tarigan
Menurut Mamah Dedeh, di usianya saat ini, ia pernah mendapat omelan oleh salah satu keponakannya yang berprofesi dokter. "Keponakan saya, tuh, meminta saya untuk menurunkan berat badan menjadi 60 kilogram. Bagaimana coba menurunkan 20 kilogram," urai wanita yang beratnya saat ini 80-an kilogram.
Mamah Dedeh mungkin belum bisa menurunkan berat badannya sebanyak itu. Namun ia tetap bisa aktif mengisi acara ke berbagai tempat. Sebelum menghadiri acara di RW 10 Bekasi Jaya, Mamah Dedeh ternyata sempat mengisi materi di pengajian dekat rumahnya di Depok.
Setelah kegiatan RW 10 Bekasi Jaya, ia pun terjadwal mengisi tausiyah di Kecamatan Lain di Bekasi. Bagaimana cara Mamah Dedeh tetap fit menjalani berbagai aktivitas? "Saya itu makan yang enjoy, tapi jangan berlebihan," katanya membuka sedikit rahasianya.
Ia mengatakan banyak temannya yang sudah sangat membatasi asupan mereka. Ada yang menghindari makanan A, karena takut lututnya; menghindari makanan B, karena takut jantungnya. "Saya itu pantangannya adalah pantang mundur. Apa saja doyan, tapi ingat jangan berlebihan," tukasnya.
Mamah Dedeh mengingatkan bahwa memiliki sifat tidak berlebihan adalah salah satu sunah Rasulullah Muhammad SAW yang juga diikutinya. Ia mengatakan pernah suatu kali ada temannya yang tidak mau makan durian. "Saya makan duren tidak apa-apa, tapi ya tidak banyak. Lebih baik banyak-banyak sedekah saja lah," pungkasnya menyelipkan anjuran lain.
MITRA TARIGAN