CANTIKA.COM, Jakarta - Kesha Ratuliu menceritakan pengalamannya menjalani toxic relationship dengan mantan pacarnya selama dua tahun menjalin asmara. Ia mengungkapkan hal tersebut dalam vlog di kanal Youtube Gritte Agatha, yang diunggah Rabu, 8 Januari 2020. Menurut Kesha, sebuah hubungan disebut toxic relationship ketika kedua pasangan merasa tidak nyaman dalam hubungan.
“Ada yang enggak boleh ke mana-mana tapi baik-baik saja, berarti kan sudah bikin perjanjian di awal, tapi kalau misalnya enggak setuju sama cara mainnya berarti toxic, enggak nyaman,” ujar ia.
Kesha Ratuliu pun melanjutkan ia awalnya mengenal sang mantan pacar sebagai sosok yang baik. “Tapi mungkin rasanya makin kuat, rasa memiliki makin kuat, kalau ada yang melenceng sedikit, dia merasat terancam, takut aku mengkhianati, setelah itu muncul abusive (kekerasan),” lanjut perempuan berusia 21 tahun ini.
Keisha mengaku tindakan kekerasan yang dialaminya berupa tindakan fisik. Dia mengatakan ketika sedang berdebat, tiba-tiba mantan pacarnya melakukan pemukulan. “Tangan dia melayang di mukaku, ditampar tapi enggak kenceng, tapi itu kan sudah abusive,” ujar Keisha yang belum pernah menerima tindakan kekerasan dari lawan jenis.
(kanan ke kiri) Kesha Ratuliu dan Gritte Agatha. Youtube/Gritte Agatha
Selain kekerasan fisik, Kesha Ratuliu juga mengalami kekerasan verbal. Awalnya dia mengira tindakan yang dilakukan mantan pacarnya itu adalah ekspresi marah. Banyak orang yang berada dalam hubungan tersebut, tidak menyadari bahwa mereka terjebak dalam toxic relationship. Karena itu, pahami tanda-tanda di bawah ini, agar Anda bisa terhindar dari hubungan yang dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan mental maupun fisik Anda.
1. Tidak pernah merasa cukup
Menjalin hubungan dengan orang yang memiliki kecenderungan merusak, akan membuat Anda tidak pernah merasa cukup. Anda merasa apa yang Anda lakukan selalu salah dan selalu merasa perlu membuktikan kontribusi Anda. Anda terus menerus mencari pengakuan dari pasangan Anda.
2. Susah menjadi diri sendiri
Anda tidak dapat menjadi diri sendiri. Anda merasa harus selalu memerhatikan apa yang Anda lakukan dan ucapkan (sangat takut akan melakukan kesalahan). Anda menjadi takut untuk menyampaikan sesuatu karena takut akan kemungkinan reaksi yang akan timbul dari pasangan.
3. Direndahkan
Berhati-hatilah jika pasangan kerap merendahkan Anda. Sebab, ini salah satu tanda Anda sedang menjalani toxic relationship.
4. Dianggap sebagai sumber masalah
Anda merasa sebagai sumber masalah. Pasangan Anda tidak mengakui kesalahannya dan terus menerus menyalahkan Anda.
5. Mengisolasi diri
Jangan sampai hubungan Anda dengan pasangan menjauhkan Anda dengan keluarga atau teman dekat. Jika hal ini sudah mulai terjadi, dan Anda sudah mulai terkesan mengisolasi diri, maka ini tandanya Anda sedang berada di dalam sebuah hubungan yang toxic.
6. Penuh kecemburuan
Cemburu memang bisa dibilang tanda kasih sayang. Tapi, jika rasa cemburu ditunjukkan terus menerus, tentu hal tersebut tidaklah benar. Rasa cemburu yang muncul pun biasanya tak hanya berkaitan dengan hubungan pasangan dengan orang lain, namun juga menyangkut karier hingga penghasilan.
7. Tidak saling mendukung satu sama lain
Hubungan Anda dan pasangan, dapat dibilang tidak sehat apabila sudah tidak lagi mendukung satu sama lain untuk mencapai cita-cita atau tujuannya. Hubungan yang sehat, seharusnya dapat memberikan dampak positif di aspek-aspek kehidupan, termasuk aspek profesional, dan bukan sebaliknya.
8. Buruknya komunikasi
Di toxic relationship, konsep saling menghargai tidaklah berlaku. Sehingga, saat berkomunikasi satu sama lain, bukanlah saran dan kritik membangun yang disampaikan, namun sarkasme, kritik tanpa dasar, dan kata-kata kasar yang keluar. Hal ini kemudian berujung pada enggannya pasangan tersebut untuk saling berbicara.
9. Terlalu posesif dan mengatur
Terakhir, jika di dalam hubungan ada pasangan yang terlalu mau tahu tentang kegiatan sehari-hari secara berlebihan, maka sudah saatnya Anda untuk mengenali bahwa hubungan yang sedang dijalani tidaklah sehat. Saat pasangan selalu menanyakan posisi Anda dan marah jika Anda tidak segera menjawab pesan singkatnya, maka sebaiknya Anda mulai mempertimbangkan keluar dari hubungan yang toxic ini.
YUNIA PRATIWI | SEHATQ